kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah ramal ekonomi Indonesia lebih baik dari mayoritas negara ASEAN di 2020


Selasa, 12 Januari 2021 / 10:40 WIB
Pemerintah ramal ekonomi Indonesia lebih baik dari mayoritas negara ASEAN di 2020
ILUSTRASI. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah meramal pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik dibandingkan dengan mayoritas negara ASEAN pada 2020. Keyakinan itu didasari atas perbaikan ekonomi yang perlahan membaik sejak kuartal II-2020 mengalami pukulan berat.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan pihaknya memprediksi ekonomi Indonesia tahun lalu akan tumbuh di kisaran minus 1,7% year on year (yoy) hingga minus 2,2% yoy. 

Febrio menyampaikan prediksi tersebut Ini lebih baik dibandingkan mayoritas negara ASEAN seperti Malaysia minus 6% yoy, Filipina minus 8,3% yoy, Thailand minus 7,1% yoy, dan Singapura minus 6% yoy. 

Baca Juga: Defisit APBN 2020 capai 6,09% PDB, Kepala BKF: Cukup menggembirakan saat ekonomi lesu

Sementara itu, dibanding negara-negara G20 seperti Perancis minus 9,8% yoy, Jerman minus 6% yoy, serta India minus 10,3% yoy. Hanya saja, ekonomi Indonesia lebih buruk dibanding proyeksi ekonomi China yang yang tumbuh positif 1,9% yoy. 

Menurut Febrio kondisi ekonomi di akhir tahun terus menunjukkan tren pemulihan. Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur, sebagai salah satu indikator aktivitas perekonomian yang sebelumnya tercatat kontraktif, mulai menunjukkan angka ekspansif di akhir tahun yaitu sebesar 51,3. 

Dari sisi, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika serikat (AS) dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga mengalami penguatan dan semakin stabil seiring membaiknya aliran modal di akhir tahun. 

Di sisi lain, Febrio menyampaikan pada dasarnya pandemi virus corona sepanjang tahun 2020, telah menyebabkan tekanan yang dalam pada perekonomian di seluruh negara. 

Baca Juga: Kredit seret, setoran pajak jasa keuangan dan asuransi anjlok di tahun lalu

Ketidakpastian yang tinggi menyebabkan lembaga internasional seperti IMF, OECD dan World Bank terus melakukan pembaruan atas proyeksi pertumbuhan ekonomi global. Pada asesmen terakhir, ketiganya memprediksi terjadi kontraksi pertumbuhan ekonomi global pada kisaran minus 4% yoy. 




TERBARU

[X]
×