kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.870   -305,00   -1,84%
  • IDX 5.996   -514,48   -7,90%
  • KOMPAS100 847   -82,06   -8,83%
  • LQ45 668   -66,74   -9,09%
  • ISSI 186   -15,12   -7,51%
  • IDX30 353   -34,16   -8,83%
  • IDXHIDIV20 427   -41,35   -8,83%
  • IDX80 96   -9,67   -9,17%
  • IDXV30 102   -9,19   -8,28%
  • IDXQ30 116   -10,74   -8,46%

Pemerintah ramal ekonomi Indonesia lebih baik dari mayoritas negara ASEAN di 2020


Selasa, 12 Januari 2021 / 10:40 WIB
Pemerintah ramal ekonomi Indonesia lebih baik dari mayoritas negara ASEAN di 2020
ILUSTRASI. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

Kata Febrio, selama pandemi ekonomi Indonesia akan tergantung dari penangan pandemi Covid-19. Di dalam negeri, kasus harian COVID-19 masih tetap berlanjut dengan penambahan kasus yang masih eskalatif terutama dalam 1,5 bulan terakhir. 

Alhasil, upaya penanganan pandemi Covid-19 menyebabkan terganggunya mobilitas yang berujung pada penurunan aktivitas ekonomi. Di kuartal I-2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia langsung terdampak dengan realisasi minus 2,97% yoy setelah di beberapa tahun sebelumnya selalu berada di kisaran angka 5% yoy. 

Baca Juga: Inilah stimulus UMKM dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021

Selanjutnya di kuartal II-2020, Indonesia menetapkan kebijakan PSBB ketat untuk meminimalisasi penyebaran kasus Covid-19 yang menyebabkan ekonomi nasional terkontraksi sebesar minus 5,32% yoy. 

Kemudian pada kuartal III-2020, seiring dengan pelonggaran PSBB, perekonomian Indonesia mulai menunjukkan titik pembalikan meskipun masih terkontraksi minus 3,49%. 

“Namun eskalasi Covid-19 sampai dengan akhir tahun yang relatif tinggi masih memberikan tekanan pada kinerja pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Kepala BKF Kemenkeu Febrio Kacaribu, Selasa (12/1).

Selanjutnya: Imbas pandemi corona, restitusi pajak melonjak hingga Rp 117,9 triliun di 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×