kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pemerintah pastikan kebijakan dua harga Premium


Rabu, 17 April 2013 / 15:58 WIB
Pemerintah pastikan kebijakan dua harga Premium
ILUSTRASI. Game Seven Kinghts 2 rilis hari ini, berikut ukuran file yang harus Anda download


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Pemerintah tampaknya sudah mantap dengan kebijakan mengenakan dua harga untuk bensin Premium. Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik kebijakan tersebut dilandasi filosofi demi keadilan dan penurunan subsidi sekaligus.

Jero bilang, upaya pemerataan dilakukan dengan menaikkan harga Premium bagi pemilik mobil pribadi dan memberikan subsidi BBM lebih besar bagi masyarakat miskin. Jika skema yang sekarang diteruskan, artinya orang yang mampu terus menikmati subsidi yang seharusnya diterima orang yang tidak mampu.

Padahal, orang yang tidak mampu seharusnya mendapatkan subsidi BBM. "Nah dengan pola yang akan diterapkan nanti, subsidi bagi masyarakat mampu dikurangi, sementara bagi masyarakat yang tidak mampu tetap mendapat subsidi penuh," ujar Jero usai rapat terbatas mengenai BBM di kantor presiden, Rabu (17/4).

Rencananya, pemerintah menggunakan skema dua harga yakni Rp 4.500 per liter untuk BBM bersubsidi yang diperuntukkan untuk kenderaan roda dua, angkutan umum dan kendaraan plat kuning. Sementara untuk kendqraan pribadi diberlakukan harga Rp 6.500 per liter.

Dengan menggambil kebijakan skema dua harga ini, lanjut Jero, langkah itu merupakan upaya pemerintah mendorong terjadinya pemerataan pembangunan. Orang mampu akan disubsidi lebih kecil yakni sebesar Rp 3.000 per liter, sementara masyarakat tidak mampu akan mendapatkan subsidi lebih besar yakni Rp 5.000 per liter. Kebijakan ini, kata Jero, kelihatannya lebh bisa diterima masyarakat luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×