Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pemerintah optimis bisa melunasi utang ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) senilai Rp 4,6 triliun pada 2011 mendatang. Sebab, pemerintah sudah memperoleh alokasi dana yang bersumber dari Sisa Anggaran Lebih (SAL) Rp 10 triliun.
Sejatinya, dana SAL untuk mengantisipasi risiko fiskal dari penyediaan listrik tahun 2010 dan 2011. Nanti ini ini untuk menambal bila terjadi kekurangan subsidi listrik tahun depan akibat pembatalan kenaikan tarif dasar listrik 15% pada 2011.
Namun, DPR juga memperbolehkan pemerintah memakai anggaran itu untuk melunasi utang ke PLN. Dengan catatan, dana tersebut memang tidak terpakai atau terjadi penghematan belanja negara. "Selama efisiensi di PLN berhasil, dana itu tidak akan terpakai, sehingga bisa digunakan untuk membayar utang," terang Wakil Menteri Keuangan, Anny Ratnawati, kemarin.
Anny optimis, efisiensi biaya PLN bisa berhasil karena pemerintah menjami pasokan gas dan batubara untuk menekan biaya pokok produksi (BPP) listrik.
Anny menambahkan, kepastian pembayaran utang itu pun tidak perlu menunggu hingga akhir tahun anggaran. Menurutnya, pada pertengahan tahun nanti, pemerintah sudah bisa mengetahui kepastian pembayaran utang. "Karena, pertengahan tahun itu, kami sudah bisa melihat terjadinya efisiensi belanja dan penggunaan SAL," jelas Anny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News