kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pemerintah Optimalkan Tax Ratio Guna Menekan Defisit Anggaran Tahun Depan


Kamis, 23 Februari 2023 / 14:03 WIB
Pemerintah Optimalkan Tax Ratio Guna Menekan Defisit Anggaran Tahun Depan
ILUSTRASI. Deretan gedung perkantoran dan permukiman di pusat kota Jakarta, Jumat (26/3/2021). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia tengah menyusun Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2024. Salah satu yang dibahas adalah angka defisit anggaran tahun depan akan lebih kecil dari tahun 2023.

Pemerintah menargetkan defisit anggaran pada tahun 2024 bisa berada pada kisaran 2,16% dari Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 2,64% dari PDB. Untuk itu, pemerintah akan berupa meningkatkan pendapatan negara dengan tetap tumbuh dan tax ratio yang terus meningkat.

"Untuk 2024 awal kami perkirakan defisit makin menurun pada level tersebut, dengan keseimbangan primer mendekati 0," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru-baru ini.

Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo mengatakan, ada beberapa upaya yang akan dilakukan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk meningkatkan tax ratio alias rasio pajak Indonesia.

Baca Juga: Pemerintah Kantongi PNBP Rp 45,9 Triliun pada Januari 2023

Suryo bilang, pemerintah akan menguji kepatuhan pembayaran masa di tahun berjalan, khususnya terkait dengan mencermati perkembangan harga komoditas dunia yang sangat berpengaruh terhadap profitabilitas wajib pajak.

Selain itu, pihaknya juga terus mencermati pengawasan kepatuhan pembayaran berdasarkan kegiatan ekonomi yang sedang mengalami pertumbuhan. Seperti yang diketahui, saat ini sektor-sektor seperti sektor transportasi, pertambangan dan juga real estate tengah mengalami pertumbuhan yang bagus.

"Jadi kami secara konsisten akan melakukan pengawasan terhadap kepatuhan untuk pembayaran masa wajib pajak yang bersangkutan," ujar Suryo dalam Konferensi Pers APBN Kita, Selasa (22/2).

Selain itu, Suryo bilang bahwa DJP Kemenkeu akan melakukan pengawasan kepatuhan material atau pengujian kepatuhan perpajakan untuk tahun-tahun sebelumnya guna mengoptimalkan tax ratio Indonesia.

"Ini yang bisa kami lakukan format pengawasan muncul Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan (SP2DK)," tambahnya.

Baca Juga: Kemenkeu Salurkan Dana untuk Perlindungan Sosial Rp 14,6 Triliun Selama Januari

Tidak hanya itu, DJP akan meningkatkan pemeriksaan atau bahkan penegakan hukum jika memang ada indikasi tindak pidana di bidang perpajakan melalui Komite Kepatuhan. Nah, Komite Kepatuhan ini akan membuat daftar nama-nama wajib pajak yang diprioritaskan dalam penyuluhan, pengawasan, pemeriksaan hingga penegakan hukum.

"Jadi secara periodik kami tentukan daftar wajib pajak yang akan dilakukan penanganan. Jadi secara bertahap dilakukan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×