kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.290.000   -15.000   -0,65%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Pemerintah optimalkan investasi anggota APEC


Rabu, 18 November 2015 / 10:26 WIB
Pemerintah optimalkan investasi anggota APEC


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Pemerintah terus berupaya menarik investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan kegiatan perekonomian di dalam negeri melalui investasi.

Salah satu kawasan yang menjadi target investor adalah negara-negara anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC). Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyatakan Indonesia masih berpotensi untuk menarik investasi dari negara-negara anggota APEC.

Menurutnya, dari 21 negara anggota APEC, 11 negara di antaranya merupakan dua puluh besar negara-negara yang paling banyak merealisasikan investasinya di Indonesia dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Bahkan, lima besar negara dengan investasi terbesar di Indonesia merupakan negara anggota APEC. Mereka adalah Singapura, Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan dan Malaysia.

Menurut data BKPM, nilai rencana investasi dari negara-negara anggota APEC sepanjang Januari-September 2015 sebesar US$ 54,25 miliar. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan angka rencana investasi yang masuk sepanjang tahun 2014, yakni sebesar US$ 52,11 Miliar.

"Saya yakin masih terbuka peluang untuk menarik investasi dari negara-negara APEC yang sudah menjadi mitra utama investasi di Indonesia, ”ujar Franky dalam keterangan resmi, Rabu (18/11).

Sebanyak delapan dari 10 negara prioritas pemasaran investasi BKPM adalah anggota APEC. Secara umum, Indonesia sudah menjadi negara tujuan utama investasi dari negara anggota APEC yang menjadi negara prioritas investasi. Seperti, Singapura, Jepang, China, Korea Selatan dan Malaysia. Selanjutnya, pihaknya akan berusaha keras untuk menarik investasi dari Amerika Serikat,Taiwan, dan Australia.

Adapun, realisasi investasi para anggota APEC mendominasi arus investasi yang masuk ke Indonesia. Berdasarkan data realisasi investasi BKPM, dalam lima tahun terakhir dari 20 negara teratas, anggota ekonomi APEC berkontribusi hingga 77,5% dengan nilai mencapai US$ 76 miliar.

Perinciannya, realisasi investasi periode 2010-September 2015 dari Singapura mencapai US$ 29,6 miliar, Jepang US$ 14,6 miliar, Amerika Serikat US$ 8,25 miliar, Korea Selatan US$ 7,83 miliar, dan Malaysia US$ 7,02 miliar.

Sementara itu, realisasi investasi dari negara-negara anggota APEC lainnya adalah Australia sebesar US$ 2,08 miliar, China US$ 1,94 miliar, Taiwan US$ 1,54 miliar, Thailand US$ 792 juta, dan Kanada US$ 517 juta.

Dari tahun ke tahun, realisasi investasi dari negara APEC menunjukkan tren positif. Posisi realisasi investasi negara APEC di tahun 2010 yang mencapai US$ 9,2 miliar meningkat menjadi US$ 10,5 miliar di tahun 2011.

Lalu, di 2012 kembali meningkat menjadi US$ 12,8 miliar. Kemudian, menjadi US$ 16,1 miliar di tahun 2013 dan US$ 15,1 miliar di tahun 2014. Posisi tahun 2015 hingga September mencapai US$ 11,9 miliar.

Berdasarkan sebaran lokasi, investasi oleh negara-negara APEC masih terpusat di Jawa dengan proporsi mencapai 62,4%. Nilainya setara dengan US$ 43 miliar. Sementara kalau berdasarkan sektor, mayoritas investasi berada di sektor sekunder dengan porsi sebesar 41%. Diikuti oleh sektor tersier sebesar 36% dan sektor primer 24%.

Sebagai tambahan Informasi, berdasarkan hasil survey Price Water House Coopers (PwC) Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi utama di antara negara-negara anggota APEC, selain China dan Amerika Serikat. Dalam survey yang dirilis di Manila Senin (16/11) lalu, PwC juga menyatakan separuh CEO yang menjadi responden akan meningkatkan investasinya dalam kurun waktu 12 bulan mendatang.

Sekitar 68% di antaranya akan menyasar wilayah Asia Pasifik. Seperti diketahui, pada 17 November-20 November 2015, Konferensin Tingkat Tinggi (KTT) APEC digelar di Filipina. Ini bisa menjadi kesempatan pemerintah untuk memaksimalkan investasi dari para megara anggota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×