kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah minta jadi mitra serikat buruh


Senin, 09 Maret 2015 / 19:42 WIB
Pemerintah minta jadi mitra serikat buruh
ILUSTRASI. Manfaat daun sirsak untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Menteri Ketenagakerjaan  M. Hanif Dhakiri meminta para pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja atau Serikat Buruh agar menjadikan pemerintah sebagai mitra bagi peningkatkan kesejahteraan.

“Pemerintah jangan dianggap sebagai lawan tapi pemerintah harus dianggap sebagai patner in progress. Pemerintah adalah mitra bagi gerakan buruh untuk terus memajukan tuntutan-tuntutan dan perjuangan-perjuangan politik dari kaum buruh,” kata Hanif dalam siaran persnya, Senin (9/3).

Hanif mengatakan, dengan paradigma Partner In Progress ini dinamika politik gerakan buruh ini tetap menciptakan kondusif di negara ini. Pemerintah juga berkepentingan untuk memajukan kesejahteraan pekerja dan itu semua memerlukan dukungan dari buruh atau pekerja.

Menurut Hanif, pemerintah berkepentingan untuk memastikan bagaimana agar pendidikan keluarga buruh ini bisa berlanjut, kesehatan bisa terjaga, perumahan, kebutuhan pangan bisa dikendalikan dari waktu ke waktu sehingga dampak dari dinamika ekonomi kita secara nasional tidak menjadikan pengeluaran buruh semakin tinggi.

Berdasarkan data Kemenaker saat ini di Indonesia tercatat ada 8 Konfederasi SP/SB, 101 Federasi SP/SB, 11. 852 (SP/SB) tingkat perusahaan, 170 SP/SB BUMN dan jumlah anggota SP/SB seluruhnya mencapai 3.414.455 orang.

Dikatakan Hanif, kini saatnya bagi pekerja dan serikat pekerja atau serikat buruh untuk menyadari bahwa selain membicarakan formulasi mengenai kenaikan upah perlu juga berbicara mengenai upaya-upaya  untuk terus menekan uang keluar dari buruh.

“Kesejahteraan pekerja bukan hanya masalah besaran upah, Pemerintah dan pengusaha juga membantu menekan biaya-biaya yang harus dikeluarkan pekerja,“ kata Hanif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×