kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah mengundur 2,6 juta jumlah penerima BPNT ke April mendatang


Rabu, 07 Februari 2018 / 23:03 WIB
Pemerintah mengundur 2,6 juta jumlah penerima BPNT ke April mendatang
ILUSTRASI. BANTUAN PANGAN NON TUNAI di Agen Lakupandai BNI


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengundur jumlah penerimaan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebanyak 2,6 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di April 2018 mendatang. Seharusnya, penambahan tersebut dilaksanakan pada bulan ini.

Sekretaris Eksekutif Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Bambang Widanto mengatakan pengunduran tersebut lantaran Kementerian Sosial masih belum siap.

Adapun Kemsos sendiri mengajukan ketidaksiapan itu melalui surat dalam rapat koordinator di di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Rabu (7/2).

Menurut Bambang, permasalahan utamanya adalah data registrasi perbankan. "Itu yang belum lancar kan, makanya jadi mundur sedikit tidak papa," ungkapnya usai rapat.

Kendati demikian, pihak pemerintah masih optimistis hingga akhir tahun BPNT bisa dialokasi kepada 10 juta KPM. Sementara itu untuk realisasi di Januari 2018 Bambang mengaku 13% masih belum terpenuhi dari target 1,2 juta KPM.

"Kendalanya itu, ada karena orang yang tidak tah kalau dia sebenarny adapat turus ada juga masalah registrasi yang tidak pas, begitu juga dengan kartu dari bank yang jangkauannya sulit sampai ke desa-desa," tambahnya.

Adapun menurut Kepala Staf Presiden Moeldoko target yang meleset itu sangat kecil sekali dan perlu dievaluasi. Pihaknya pun memaklumi jika adanya pengunduran. "Yang namanya perubahan kan tidak mudah mesti adanya penyesuaian-penyesuaian karena ini agak complicated," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×