Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengecam keras serangan bom di ibu kota Yaman, Sana'a, yang juga menghancurkan kantor KBRI di kota itu.
"Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan bom di ibu kota Sana'a yang terjadi pada 10.45 waktu setempat yang mengakibatkan staf diplomatik Indonesia terluka, hancurnya gedung dan semua kendaraan di tempat itu," kata Menlu Retno Marsudi dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (20/4).
Menteri Retno menegaskan, akibat serangan bom itu, ujar Retno, dua staf KBRI dan seorang warga Indonesia terluka.
"Saat ini, semua staf dan WNI sudah dievakuasi ke wisma KBRI hingga suasana aman," ujar Retno dalam jumpa pers di sela-sela penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika di Jakarta.
Retno menambahkan, saat ini, pihak KBRI tengah menunggu situasi membaik sebelum membawa semua staf KBRI ke Al-Hudaeda, kota keempat terbesar di Yaman, yang berjarak sekitar 280 kilometer di sebelah barat Sana'a.
Sebelumnya diberitakan, kantor Kedutaan Besar Indonesia di Sana'a terkena ledakan bom yang mengakibatkan 90 persen bangunan hancur. Sebelumnya dikabarkan, dua orang staf KBRI menderita luka ringan akibat ledakan bom ini.
Diduga, ledakan yang mengenai kantor Kedubes Indonesia ini adalah imbas serangan udara koalisi pimpinan Arab Saudi terhadap basis rudal Scud di Pegunungan Faj Attan, tak jauh dari distrik Hadda.
Distrik Hadda adalah kawasan elite kota Sana'a, tempat istana kepresidenan dan sejumlah kantor kedutaan besar berbagai negara asing.
Arab Saudi memimpin aliansi sejumlah negara untuk menggelar serangan udara terhadap kelompok Houthi yang didukung Iran dan unit-unit militer yang masih loyal kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh.
Kampanye militer koalisi pimpinan Arab Saudi ini sudah berulang kali mengincar fasilitas militer di Faj Attan, termasuk basis militer lain dan Bandara Sana'a. (Ervan Handoko)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News