kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Pemerintah masih ogah ubah asumsi harga minyak


Kamis, 13 Januari 2011 / 14:54 WIB
Pemerintah masih ogah ubah asumsi harga minyak


Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah belum akan mengubah asumsi harga minyak mentah kendati Bank Dunia memperkirakan bakal naik. Menteri Keuangan Agus Martowardojo akan berpegang pada asumsi semula yakni US$ 80 per barel.

Sebelumnya, Bank Dunia memperkirakan harga minyak dunia akan bertahan pada U$ 85 per barel. Mendengar prediksi Bank Dunia itu, Agus hanya bisa tersenyum. "Saya yakin harga minya akan naik tetapi tidak terlalu tinggi," kata Agus, Kamis (13/1).

Menurutnya, pemerintah akan meninjau harga minyak setiap tiga bulan sekali. Yang pasti, dia bilang sejauh ini belum ada perubahan asumsi harga minyak mentah.

Harga minyak mentah terus bergejolah hingga hari ini. Pada pukul 13.35 WIB, harga minyak WTI untuk kontrak pengiriman Februari 2011 sudah bertengger di level US$ 91,94 per barel. Harga ini naik dari posisi kemarin di US$ 91,86 sebarel. Bahkan harga ini merupakan yang tertinggi dalam 27 bulan terakhir.

Gejolak harga minyak ini karena cadangan minyak Amerika Serikat merosot. Selain itu, operator minyak di Alaska berniat mengurangi produksi.

Karena itu, Agus bilang saat ini pemerintah a berusaha mencapai target lifting minyak sebesar 970 juta barrel per hari. Saat ini, Agus mengatakan pemerintah sedang mengevaluasi mengapa target APBN 2010 tidak tercapai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×