Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Setelah mengambil keputusan untuk memberhentikan proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Mesir. Kini, Pemerintah juga akan memberikan beasiswa khusus bagi mahasiswa yang tidak dievakuasi dan masih berada di Mesir.
Hal itu disampaikan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Evakuasi Udara Hasan Wirajuda di Istana Kepresidenan, Senin (14/2). Langkah ini diambil mengingat salah satu perguruan tinggi kenamaan Universitas AL-Azhar telah menyampaikan informasi mengenai dimulainya perkuliahan pada pekan ini. "Makanya para mahasiswa dianjurkan kembali ke Kairo untuk mengikuti kegiatan perkuliahan," katanya.
Beasiswa ini khusus untuk setiap mahasiswa yang tidak ikut dievakuasi dan tetap berada di Mesir. Jumlah beasiswa yang diberikan sebesar 350 pound Mesir per bulan selama tiga bulan ke depan. Pemberian beasiswa khusus ini dimaksudkan untuk meringankan beban mahasiswa pada masa transisi di Mesir. "Beasiswa khusus tersebut mulai hai ini akan dibayarkan oleh KBRI Kairo," jelasnya.
Disamping program beasiswa khusus, pemerintah tengah merancang proses pengembalian WNI yang dievakuasi untuk kembali ke Mesir. Sebagai langkah awalnya, Satgas meminta kepada warga untuk mendaftarkan kepulang mereka ke Kairo dan memberikan kesempatan untuk kembali dalam batas waktu 30 hari sejak ketibaan di Indonesia. Dalam masa itu, warga diminta mengatur hal-hal terkait dengan dokumen perjalanan, visa, dan pengaturan tiket kereta, bus dan pesawat dari daerah asal ke Jakarta, serta dari Jakarta ke Kairo.
Terkait ini Satgas telah membentuk Posko Gabungan yang berada di Kementerian Pendidikan Nasional yang terdiri dari Kementerian Agama, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perhubungan, dan Direktorat Jenderal Imigrasi. "Informasi mengenai proses perjalanan kembali ke Mesir dapat diakses melalui website yang akan dimulai diaktifkan besok," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News