kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah kembangkan bandara konsep Green Airport


Selasa, 25 Maret 2014 / 10:41 WIB
Pemerintah kembangkan bandara konsep Green Airport
ILUSTRASI. Jeroan adalah salah satu pantangan penderita asam urat.


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Sebagai upaya mengurangi kepadatan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, pemerintah akan membangun bandara baru di timur Jakarta. Konsep bandara yang akan dibangun tersebut akan menggunakan konsep green airport yang ramah terhadap lingkungan disekitarnya.

“Kita harus lihat dari sisi sawah-sawah produktif tidak terganggu, karena yang akan dibangun ini kan green airport. Apa itu green airport? Ya kaidah-kaidah mengenai lingkungannya akan kuat disitu. Misalkan airnya bisa dipakai lagi, dan disitu disediakan Biofuel, artinya bahan bakar yang digunakan ramah lingkungan,” ujar Bambang Susantono, Wakil Menteri Perhubungan, di Jakarta, Senin malam (24/3/2014).

Menurut Bambang, selain konsep green airport yang akan dikembangkan pada bandara tersebut, kapasitas bandara juga akan mendapat perhatian. Pasalnya tujuan utama pembangunan bandara tersebut adalah mengurangi kepadatan penerbagan di Bandara Soekarno-Hatta.

Oleh karena itu kapasitas bandara akan lebih besar dari bandara Soekarno-Hatta sehingga mampu menampung 90 juta penumpang per tahun. “ Lebih besar dari Soekerno-Hatta, dari sisi size dia harus lebih mampu menampung sampai dengan 90 juta penumpang per tahun,” katanya.

Rencananya, bandara tersebut akan dibangun di wilayah selatan Karawang, Jawa Barat. Kajiannya sedang dilakukan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) sebagai konsultan resmi yang ditujuk pemerintah.

Pembangunan bandara tersebut, menurut Bambang kan dilakukan dilahan milik perhutani. “Kalo gak salah lokasi tanahnya punya Perhutani, sekitar dua per tiga atau 70 persennya milik Perhutani,” katanya. (Yoga Sukmana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×