kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah Indonesia utang lagi di luar negeri, yang akan melunasi anak cucu kita


Kamis, 18 Juni 2020 / 05:25 WIB
Pemerintah Indonesia utang lagi di luar negeri, yang akan melunasi anak cucu kita
ILUSTRASI. Pegawai money changer menghitung pecahan 100 dolar US di Jakarta, Selasa (19/5). Selasa (19/5), rupiah ditutup di level Rp 14.770 per dolar Amerika Serikat (AS). Dengan posisi ini, mata uang Garuda tersebut berhasil menguat 0,54% dibanding penutupan hari


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah banyak mengurangi utang luar negeri, Pemerintah Indonesia gencar menambah utang lagi. Terbaru, pemerintah menambah utang di luar negeri sebesar US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 35,58 triliun dengan kurs rupiah 14.234 per dollar Amerika Serikat pada data JISDOR Bank Indonesia Kamis 18 Juni 2020. Utang pemerintah Indonesia ini memiliki tenor atau jatuh tempo yang panjang, sehingga setoran pajak dari anak cucu kita yang berkewajiban melunasinya.

Utang Pemerintah Indonesia ini berupa sukuk global di pasar internasional dengan denominasi US Dollar dalam format - 144A/Reg S Trust Certificate sebesar US$ 2,5 miliar. Sukuk ini diterbitkan dalam tenor 5 tahun sebesar US$ 750 juta, 10 tahun sebesar US$ 1 miliar, dan tenor 30 tahun sebesar US$ 750 juta dengan akad Wakalah.

Baca juga: Kota Palembang hentikan PSBB meski masih banyak pasien positif corona

Berdasarkan keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, utang pemerintah Indonesia berupa sukuk global ini diterbitkan melalui Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia III, dan akan dicatatkan dalam Singapore Stock Exchange dan NASDAQ Dubai (dual listing). Untuk setelmennya akan dilaksanakan pada tanggal 23 Juni 2020 mendatang.

Adapun imbal hasil (yield) yang ditawarkan adalah sebesar 2,30% untuk tenor 5 tahun, 2,80% untuk tenor 10 tahun, dan 3,80% untuk tenor 30 tahun. Setiap serinya juga telah diberikan peringkat Baa2 oleh Moody’s Investor Service, BBB oleh S&P Global Ratings Services dan BBB oleh Fitch Ratings.

"Di tengah kondisi pasar yang masih sangat volatile, penerbitan sukuk global kali ini mendapatkan respons yang sangat baik dari para investor global dan lokal. Bahkan menghasilkan orderbook sebesar US$ 16.66 miliar atau sebesar hampir 6,7 kali di atas target Pemerintah, yaitu senilai US$ 2.5 miliar," tulis DJPPR dalam keterangan resminya, Rabu (17/6).

Baca juga: Obat Dexamethasone diklaim ampuh sembuhkan pasien corona, tapi ada efek sampingnya

Namun, utang pemerintah Indonesia terbaru ini juga harus mendapat apresiasi. Setidaknya ada empat capaian penting dari penerbitan sukuk global ini.

  1. Pencapaian kupon terendah untuk tenor 5 dan 10 tahun bagi penerbitan sukuk global.
  2. Merupakan penerbitan sukuk global Indonesia pertama untuk tenor 30 tahun dengan kupon terendah dalam penerbitan sukuk di pasar keuangan global.
  3. Penerbitan sukuk global tenor 30 tahun ini merupakan yang terbesar di Asia. Ini membuktikan kepercayaan investor terhadap pemerintah Indonesia masih tinggi.
  4. Pengalami oversubscribe sebesar 6,7 kali. Adapun dengan besarnya orderbook, maka pemerintah dapat menekan harga sampai dengan 70 basis poin (bps) dari harga penawaran awal dan di bawah indikatif fair value.

Secara khusus, penerbitan sukuk global ini menggunakan struktur akad Wakalah yang telah mendapatkan opini syariah dari DSN MUI maupun dari International Islamic Scholars.




TERBARU

[X]
×