kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah harus segera selesaikan komitmen investasi yang mandek


Senin, 25 Januari 2021 / 07:04 WIB
Pemerintah harus segera selesaikan komitmen investasi yang mandek
ILUSTRASI. Petugas melayani pengurusan perizinan usaha di ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat di Gedung BKPM


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Salah satu contohnya industri berbasis teknologi tinggi. Apalagi investor di sektor tersebut sudah banyak yang menyatakan minat investasinya. Sebut saja produsen mobil listrik hingga produsen baterai dari Amerika Serikat, Korea, hingga Jepang.

"Ketika investasi, jangan hanya memindahkan pabrik, tapi bahan baku perlahan harus dari dalam negeri, tidak impor. Juga harus ada transfer teknologi," katanya.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengatakan bahwa tahun ini BKPM memang akan mulai fokus pada investasi yang memiliki teknologi tinggi dan padat karya.

Dengan fokus pada transformasi sektor yang memiliki teknologi tinggi tersebut, diharapkan dapat menaikkan nilai tambah melalui hilirisasi.

”Investor hanya perlu datang membawa modal dan teknologi. Lahan dan perizinan akan didukung penuh oleh pemerintah. Ini momentum untuk membangun industri-industri yang menciptakan nilai tambah,” kata Bahlil dalam acara 11thKompas CEO Forum.

Baca Juga: Rencana relokasi 136 perusahaan jadi angin segar bagi emiten kawasan industri

Bahlil mengakui bahwa realisasi investasi saat ini belum optimal karena memang tidak mudah merealisasikan komitmen investasi meskipun investor telah berkomitmen. Masih banyak kendala yang dihadapi di lapangan. Mulai dari regulasi yang tumpang tindih hingga ego sektoral.

Meski begitu, BKPM berjanji bakal menyelesaikan seluruh kendala-kendala tersebut. Misalnya saja pada 2019 lalu, Bahlil mengatakan ada sekitar Rp 700 triliun investasi mangkrak.

“Ada banyak investasi mangkrak, ini kami genjot, apa sih masalahnya. Pada 2020 sudah kami selesaikan Rp 479 triliun,” ujarnya.

Di lain sisi, hampir di seluruh dunia terjadi penurunan investasi, terutama Foreign Direct Investment (FDI) yang turun sekitar 30-40%. Sedangkan di Indonesia penurunan FDI hanya 7-8%. Nah agar FDI tidak turun terlalu tinggi, kini hampir seluruh perizinan akan ditangani BKPM.

“Para CEO yang saya hormati, kalau ada masalah perizinan yang belum terselesaikan dan sudah mau realisasi, silakan datang ke BKPM. Tapi jangan dijual-jual itu izinnya, banyak juga pengusaha yang begini. Jadi mari kita sama-sama selesaikan itu,” kata Bahlil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×