Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi anggaran ketahanan pangan telah mencapai Rp 73,6 triliun hingga 8 September 2025. Jumlah tersebut sudah terserap sekitar 50,9% dari total pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
"Ini dilakukan untuk membangun lumbung pangan, ekstensifikasi untuk infrastruktur, bantuan alsintan pra panen jaringan irigasi, bendungan, dan juga prasarana sumber daya air," kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konfrensi pers APBN Kita edisi September pada Senin (22/9/2025).
Suahasil merinci, alokasi untuk lumbung pangan mencapai Rp 14,3 triliun. Anggaran itu mencakup cetak dan intensifikasi lahan seluas 160.500 hektare (ha) dengan realisasi Rp 1,7 triliun, bantuan alsintan pra panen sebanyak 37.600 unit setara Rp 2,4 triliun, jaringan irigasi 34,7% dari target 216.000 ha senilai Rp 3,3 triliun, pembangunan bendungan 64,4% dari target 15 unit mencapai Rp 2,1 triliun, serta sarpras sumber daya air 27,2% dari target Rp 2,5 triliun.
Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan pembiayaan kepada Perum BULOG sebesar Rp 22,1 triliun. Dana tersebut terdiri dari Rp 16,6 triliun untuk pembelian beras dan gabah, serta Rp 5,5 triliun untuk pengadaan jagung.
Baca Juga: TKD Naik Jadi Rp 571,5 Triliun sampai Agustus 2025, Belanja Daerah Terkontraksi 14%
Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono menambahkan, dari total alokasi tersebut, BULOG telah merealisasikan Rp 16,57 triliun untuk pembelian beras dan gabah petani. Realisasi ini menghasilkan output 488.000 ton beras dan 1,64 juta ton gabah.
Selain itu, pada 21 Agustus 2025 pemerintah juga menyalurkan Rp 5,5 triliun khusus untuk mendukung pengadaan jagung.
Adapun sebaran lumbung pangan terbesar berasal dari Jawa dengan capaian 726.000 ton gabah dan 381.900 ton beras.
Disusul Sulawesi sebanyak 573.000 ton gabah dan 53.100 ton beras, kemudian Sumatera sebesar 170.100 ton gabah dan 22.100 ton beras.
Sementara itu, Kalimantan tercatat menyumbang 4.000 ton gabah dan 7.000 ton beras, serta Maluku-Papua sebanyak 100 ton gabah dan 12.100 ton beras.
“Selain itu, pada 31 Agustus pemerintah mencairkan tambahan Rp 5,5 triliun untuk mendukung pengadaan jagung guna menjaga stabilitas harga pangan,” ungkap Thomas di kesempatan yang sama.
Selanjutnya: 6 Jenis dan Tipe Celana Dalam Perempuan Sesuai Bentuk dan Kegunaannya
Menarik Dibaca: 6 Jenis dan Tipe Celana Dalam Perempuan Sesuai Bentuk dan Kegunaannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News