Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bantuan Pangan Beras dipastikan berlanjut selama dua bulan.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan dalam bantuan pangan kali ini direncanakan akan ditambahkan pula dengan minyak goreng dua liter setiap bulannya.
"Kemarin dalam dinamikanya ada usulan dari Ketua Banggar DPR, untuk tambahan 2 liter minyak goreng. Kita siapkan yang baik buat masyarakat kita," jelas Arief di Jakarta pada Senin (22/9).
Arief memastikan pemerintah bersiap untuk program tersebut dan ditargetkan pada Oktober akan mulai dijalankan. Ia pun memastikan paket bantuan pangan berupa beras dan minyak goreng berkualitas baik.
Baca Juga: Harga Beras Khusus Naik Tinggi, Bapanas Bakal Evaluasi Harga
Lebih lanjut, Arief mengatakan pihaknya akan mengusulkan penambahan minyak goreng dalam paket bantuan pangan ini dalam Rakortas bersama Kemenko Pangan.
"Kemudian agar diputuskan bersama-sama, terkait berapa anggarannya, berapa jumlah penerima, dan product specific-nya. Jadi perlu melibatkan banyak kementerian lembaga," ungkapnya.
Program bantuan pangan tentunya akan menggunakan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang dikelola oleh BUMN pangan. Per 19 September, CPP dalam bentuk beras masih sangat mumpuni dengan total 3,91 juta ton. Sementara minyak goreng ada sebanyak 7.000 kiloliter di Perum Bulog dan 48 kiloliter di ID FOOD.
Arief menuturkan mekanisme pengawasan terhadap pelaksanaan program bantuan pangan tetap melibatkan banyak pihak. Mulai dari Komisi IV DPR RI, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sampai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Jadi mekanisme ini cukup baik. Ini supaya masyarakat mendapatkan produk yang tepat sasaran, tepat waktu, dan kualitas yang baik. Itu yang kita upayakan terus-menerus," tambah Arief.
Harga beras medium dan minyak goreng MinyaKita dalam pantauan Panel Harga Pangan NFA masih cukup dinamis. Per 21 September, rerata harga beras medium secara nasional telah menurun dibandingkan seminggu sebelumnya. Zona 1 dari Rp 13.447 per kg menjadi Rp 13.420 per kg. Zona 2 dari Rp 14.051 per kg ke Rp 14.029 per kg dan Zona 3 dari Rp 16.147 per kg ke Rp 15.808 per kg.
Sementara rerata harga MinyaKita per 21 September masih berada di level Rp 17.463 per liter atau 11,23 persen lebih tinggi daripada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang Rp 15.700 per liter. Kendati begitu, apabila dibandingkan pada sebulan sebelumnya, rerata harga MinyaKita mengalami penurunan 0,93 persen karena saat itu berada di harga Rp 17.529 per liter.
Baca Juga: Bapanas: Penyaluran Bantuan Pangan Beras Capai 98,79% dari Target
Selanjutnya: Gunakan Sisa Kuota Milik Pertamina, SPBU Swasta Akan Mengimpor 571.000 KL BBM
Menarik Dibaca: Harga Emas Hari Ini Sentuh Rekor Tertinggi Baru, Bertengger di atas US$ 3.700
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News