kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.123.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.622   -13,00   -0,08%
  • IDX 8.040   -11,08   -0,14%
  • KOMPAS100 1.118   -5,53   -0,49%
  • LQ45 804   -6,09   -0,75%
  • ISSI 279   0,16   0,06%
  • IDX30 422   -0,76   -0,18%
  • IDXHIDIV20 484   -1,72   -0,35%
  • IDX80 122   -0,75   -0,61%
  • IDXV30 132   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 134   -0,95   -0,70%

TKD Naik Jadi Rp 571,5 Triliun sampai Agustus 2025, Belanja Daerah Terkontraksi 14%


Senin, 22 September 2025 / 21:30 WIB
TKD Naik Jadi Rp 571,5 Triliun sampai Agustus 2025, Belanja Daerah Terkontraksi 14%
ILUSTRASI. Realisasi belanja untuk Transfer ke Daerah (TKD) sampai 31 Agustus mencapai Rp 571,5 triliun, sekitar 62,1% dari pagu APBN 2025


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara melaporkan realisasi belanja untuk Transfer ke Daerah (TKD) sampai 31 Agustus mencapai Rp 571,5 triliun, sekitar 62,1% dari pagu APBN 2025.

Realisasi anggaran TKD tersebut lebih tinggi jika dibandingkan Agustus 2024 sebelumnya, yang sebesar Rp 562,1 triliun. Di sisi lain, meski TKD terus meningkat, namun justru belanja daerah lebih lambat atau terkontraksi 14,1% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan tahun lalu.

Suahasil menduga melambatnya penyerapan belanja daerah ini disebabkan oleh dua alasan.

Pertama dikarenakan banyaknya pergantian kepemimpinan daerah, mulai dari Bupati, Wali Kota, hingga Gubenur. Kedua dikarenakan lambatnya kebijakan pencadangan pasca terbitnya Inpres Nomor 1 2025 tentang kebijakan efisiensi anggaran TKD.

Baca Juga: Pemerintah Mengubah Postur Anggaran, Defisit Kian Lebar dan Transfer ke Daerah Naik

"Transfernya tetap tinggi, belanjanya justru terjadi perlambatan. Meski belanja melambat, namun TKD-nya sesuai dengan syarat salur tetap lebih tinggi dibandingkan tahun lalu," ungkap Suahasil dalam konfrensi pers APBN Kita, Senin (22/9).

Lebih lanjut Suahasil menyebut pemerintah akan terus mendorong akselerasi belanja negara agar memberikan stimulus bagi perekonomian di daerah. 

"Bersama-sama dengan APBN, ingin seluruh program pemerintah yang tadi kami sebutkan bisa dibelanjakan lebih cepat," ungkapnya

Selanjutnya: Hambat Pertumbuhan Industri, Pengusaha Harap Pemerintah Tidak Kerek Cukai Rokok Lagi

Menarik Dibaca: Token SUN Melejit 33%, Masuk Top Gainers saat Pasar Kripto Turun Tajam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×