kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Pemerintah Gaet Supreme Audit Institution Untuk Tingkatkan Tata Kelola Pasca Pandemi


Kamis, 27 Januari 2022 / 20:38 WIB
Pemerintah Gaet Supreme Audit Institution Untuk Tingkatkan Tata Kelola Pasca Pandemi
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah bekerja sama dengan Supreme Audit Institutions untuk meningkatkan tata kelola pasca pandemi sekaligus target Sustainable Development Goals atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dalam perhelatan presidensi G20.

“Oleh karena itu, kerjasama dengan Lembaga Audit menjadi sangat penting. Untuk pertama kalinya dalam sejarah G20, Supreme Audit Institutions dari negara-negara anggota G20 bertemu dan membahas bagaimana tema “recover stronger” dapat diterjemahkan ke dalam berbagai kebijakan yang mendorong visi strategis ke depan dalam kerangka kerja untuk meningkatkan tata kelola di situasi pasca pandemi dan juga untuk mencapai target SDGs,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam siaran pers, Kamis (27/1).

Menurutnya,Ssupreme Audit Institutions dapat memiliki dampak substansial dalam mengembangkan negara yang efektif, membangun demokrasi, dan yang paling penting adalah kepercayaan pada masyarakat, karena peran audit sebagai penguji kebijakan harus berusaha membawa dampak yang lebih besar untuk kepentingan publik, terutama untuk mencapai pemulihan ekonomi dan mendorong transformasi.

Baca Juga: Airlangga Tekankan Pentingnya Pengembangan Model Bisnis yang Berdaya Saing

Hal ini sejalan dengan tujuan global Sistem Akuntansi Instansi (SAI) untuk memainkan peran kunci dalam membuat perbedaan bagi kehidupan warga negara.

Selanjutnya, SAI harus mengambil peran sebagai mitra Pemerintah dalam aspek memastikan dan meningkatkan kinerja dan akuntabilitas dari lembaga sektor publik, serta efektivitas program dan kebijakannya.

Kolaborasi antara Pemerintah dan SAI akan berperan penting dalam mendorong efisiensi, akuntabilitas, efektivitas, dan transparansi penyelenggaraan administrasi publik dan pelayanan publik.

Lebih lanjut, SAI juga memainkan peran strategis dalam kontribusinya pada implementasi program SDGs secara konsisten selama pandemi.

“Seperti yang kita semua pahami, implementasi agenda SDGs di tahun 2030 menjadi semakin mendesak, karena itu kita perlu mempertahankan fokus untuk menghindari dampak pandemi yang berkepanjangan dan multidimensi,” ujar Airlangga.

Baca Juga: Jokowi, Tony Blair dan Bos Teknologi Bakal Hadir di Acara Pendahuluan Presidensi B20

Dalam pelaksanaan SAI20, terdapat tiga kesepakatan yang diharapkan dapat dihasilkan, yakni menjajaki kemungkinan strategi dan pertukaran best practices mekanisme audit selama situasi krisis yang dapat mempercepat kebijakan pemulihan dengan tetap mengedepankan kehati-hatian.

Kemudian memberikan rekomendasi kebijakan yang konkret dan dapat diterapkan Pemerintah dalam memastikan bahwa setiap mobilisasi keuangan untuk langkah pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon di masa depan adalah risk-tolerance.

Yang terakhir, SAI20 harus berusaha untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan transparansi informasi non-keuangan, seperti kebijakan yang disematkan dengan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Sustainability, and Governance), dalam mendukung transisi energi hijau.

“Saya berharap forum SAI20 ini dapat menjadi wadah untuk pertukaran ilmu yang produktif, dan hal ini telah menjadi sejarah baru di G20,” pungkas Menko Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×