Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Masyarakat yang tinggal di kota-kota kecil dan pedesaan, tampaknya, harus bersabar untuk mendapatkan dana bantuan langsung masyarakat (BLSM).
Pasalnya, pemerintah belum akan membagikan BLSM kepada masyarakat kecil di pelosok dalam waktu dekat. Hal ini lantaran akses untuk menuju permukiman warga di daerah masih sulit.
Rencananya, pembagian bantuan langsung tersebut akan didahulukan bagi masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Warga di daerah terpencil akan mendapatkan BLSM paling buncit.
Demikian hal itu ditegaskan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Rabu (19/6). Dia memastikan, pembagian BLSM tidak sekaligus di seluruh Indonesia, tetapi secara bertahap. "Mulai dari 12 kota besar dulu, nanti sisanya menyusul. Yang jelas, secepatnya akan dibagikan," janji Agung.
Kota-kota besar yang dimaksud Agung seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Makassar, Yogyakarta dan beberapa kota besar lainnya.
Mengenai sistem pencairan BLSM, masyarakat harus datang ke kantor pos dengan menggunakan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang sudah dibagikan pemerintah. Nah, di kantor pos, ada card reader yang bisa membaca KPS untuk mencairkan dana bantuan sebesar Rp 150.000 per bulan.
Saat ini, pemerintah sedang membagikan card reader tersebut di seluruh kantor pos Indonesia. Agung menargetkan, sebelum akhir bulan Juni ini, proses penyaluran itu telah selesai.
Teknisnya, jika masyarakat kesulitan ke kantor pos, maka kantor pos yang akan datang ke daerah-daerah dan meminta masyarakat menggesek KPS di card reader untuk bisa mencairkan bantuan sosial tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News