kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pemerintah bujuk China, India pakai biodiesel 5%


Jumat, 15 Januari 2016 / 15:31 WIB
Pemerintah bujuk China, India pakai biodiesel 5%


Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah mendekati pengimpor minyak sawit dengan harapan bisa membangkitkan lagi harga crude palm oil (CPO). Dalam waktu dekat, pemerintah akan bertemu pihak China dan India agar lebih aktif menggunakan bahan bakar berbasis sawit, biodiesel.

Menteri Koordinasi Kemaritiman Rizal Ramli berharap, dua negara tersebut meningkatkan pencampran bahan bakar energi dengan minyak sawit (blend).  "Kami akan bujuk juga pemerintah Cina dan India untuk memulai dengan B-5 (pencampuran CPO 5%)," kata Rizal, Jumat (15/1).

Bila penerapan kebijakan pencampuran CPO di kedua negara tersebut dapat dilakukan, stok CPO di dalam negeri yang berlimpah bisa berkurang. Dengan begitu, harga minyak sawit akan kembali naik.

Beberapa langkah lanjutan lain yang potensial untuk dikembangkan adalah pembuatan bahan bakar energi yang aman dicampur dengan Premium. Selain itu, pengembangan minyak sawit untuk mesin jet juga masih sangat terbuka peluangnya.

Untuk proyek bahan bakar jet, Rizal mengatakan targetnya dapat terlaksana dalam tujuh tahun mendatang. Pasalnya, bahan bakar mesin jet yang berasal dari minyak sawit dinilai lebih baik kualitasnya. "Bahan bakar dari minyak sawit untuk jet fuel lebih bagus dari pada avtur," kata Rizal.

Sebelumnya, pada akhir tahun lalu pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk melakukan kerjasama disegala lini terkait dengan minyak sawit. Kedua negara juga sepakat untuk membentuk dewan negara penghasil kelapa sawit (C Pop/Council of Palm Oil Producing Cpuntries).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×