Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah saat ini sedang serius mengkaji soal perubahan kebijakan terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Kemungkinan besar, dalam waktu dekat, pemerintah akan mengumumkan kebijakan baru kepada publik.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik. Meski demikian, Jero meminta rakyat tenang dan tidak panik, karena kebijakan itu akan lebih pro rakyat miskin.
"(Perubahan kebijakan) BBM harus hati-hati, biarkan kami berhitung, beri kami waktu untuk menghitung. Walaupun nanti ada perubahan, cukup terkelola, sehingga dampaknya bagi rakyat golongan menengah ke bawah ini tidak terlalu besar," ujar Jero di Kantor Presiden, Selasa (2/4).
Jero menjelaskan, saat ini pemerintah sudah memiliki beberapa opsi. Tetapi pemerintah belum ditentukan opsi mana yang dianggap lebih tepat. Yang jelas, menurut Jero, semua setuju jika subsidi BBM yang nilainya ditaksir di atas Rp 300 triliun sudah terlalu tinggi. Karena itu, semua sepakat bahwa subsidi BBM harus diturunkan.
"Masalahnya, bagaimana menurunkannya, itu yang menjadi soal," ujar Jero.
Terkait konsumsi BBM dalam tiga bulan terakhir pada tahun 2013 ini, Jero mengaku konsumsi BBM bersubisdi sudah melewati target yang ditetapkan pemerintah. Namun angka pastinya, Jero mengaku belum tahu, karena belum mengeceknya. Kenaikan konsumsi BBM itu disebabkan semakin bertambahnya, jumlah pembeli kendaraan baru, baik itu mobil maupun motor. Meskipun demikian, Jero bilang, hal itu merupakan pertanda bahwa ekonomi masyarakat terus tumbuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News