kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pemerintah beri sinyal perubahan kebijakan BBM


Selasa, 02 April 2013 / 14:18 WIB
Pemerintah beri sinyal perubahan kebijakan BBM
ILUSTRASI. Periksa kurs dollar-rupiah di Bank Mandiri hari ini, Selasa 2 November 2021./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/23/06/2021.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah saat ini sedang serius mengkaji soal perubahan kebijakan terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Kemungkinan besar, dalam waktu dekat, pemerintah akan mengumumkan kebijakan baru kepada publik.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik. Meski demikian, Jero meminta rakyat tenang dan tidak panik, karena kebijakan itu akan lebih pro rakyat miskin.

"(Perubahan kebijakan) BBM harus hati-hati, biarkan kami berhitung, beri kami waktu untuk menghitung. Walaupun nanti ada perubahan, cukup terkelola, sehingga dampaknya bagi rakyat golongan menengah ke bawah ini tidak terlalu besar," ujar Jero di Kantor Presiden, Selasa (2/4).

Jero menjelaskan, saat ini pemerintah sudah memiliki beberapa opsi. Tetapi pemerintah belum ditentukan opsi mana yang dianggap lebih tepat. Yang jelas, menurut Jero, semua setuju jika subsidi BBM yang nilainya ditaksir di atas Rp 300 triliun sudah terlalu tinggi. Karena itu, semua sepakat bahwa subsidi BBM harus diturunkan.

"Masalahnya, bagaimana menurunkannya, itu yang menjadi soal," ujar Jero.

Terkait konsumsi BBM dalam tiga bulan terakhir pada tahun 2013 ini, Jero mengaku konsumsi BBM bersubisdi sudah melewati target yang ditetapkan pemerintah. Namun angka pastinya, Jero mengaku belum tahu, karena belum mengeceknya. Kenaikan konsumsi BBM itu disebabkan semakin bertambahnya, jumlah pembeli kendaraan baru, baik itu mobil maupun motor. Meskipun demikian, Jero bilang, hal itu merupakan pertanda bahwa ekonomi masyarakat terus tumbuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×