Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konflik antara Israel dan Palestina memanas, usai Hamas meluncurkan 5.000 roket dan serangan dengan pasukan darat.
Israel lantas menyatakan perang terbuka usai serangan Hamas, dengan melakukan serangan balik ke Jalur Gaza akibat serangan tersebut. Tercatat hingga Sabtu (7/10/2023), setidaknya ada 232 warga Palestina tewas akibat serangan udara ke Israel.
Memanasnya konflik membuat Indonesia turut buka suara. Selain meminta konflik berhenti, Indonesia pun membuka peluang evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di dua negara tersebut.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Judha Nugraha mengatakan, Kemenlu terus berkoordinasi erat dengan KBRI Amman, KBRI Kairo, dan KBRI Beirut untuk memonitor situasi di Palestina dan menyiapkan rencana kontingensi.
Baca Juga: Maskapai Penerbangan Internasional Besar Menangguhkan Penerbangan ke Israel
"Evakuasi menjadi salah satu bagian dari rencana kontingensi tersebut," kata Judha, Senin (9/10/2023).
Rencana evakuasi juga diutarakan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Namun demikian, pemerintah Indonesia mengaku masih terus memantau perkembangan di Jalur Gaza selepas konflik bersenjata antara kelompok militan Palestina dan Israel pecah.
"Nanti kita sedang usahakan evakuasinya," tutur Prabowo di tempat terpisah.
Tunda perjalanan
Selain upaya evakuasi, Kemenlu juga mengimbau WNI menunda perjalanan ke Israel dan Palestina.
Kemenlu meminta para WNI di Palestina dan Israel untuk meningkatkan kewaspadaan dan terus menjalin komunikasi dengan Perwakilan RI.
Untuk kondisi darurat, segera hubungi hotline KBRI Amman, KBRI Cairo dsn KBRI Beirut.
"Bagi WNI yang memiliki rencana kunjungan ke wilayah tersebut, agar menunda dan tidak melakukan perjalanan baik ke Palestina dan Israel," bebernya.
Tidak ada WNI jadi korban
Meski konflik pecah, sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban atas serangan yang dilakukan Palestina maupun Israel di dunia negara itu.
Judha menuturkan, berdasarkan pemutakhiran data, saat ini terdapat 45 WNI di Palestina. Rinciannya 10 WNI berada di Jalur Gaza dan 35 WNI di Tepi Barat.
Sebelumnya, jumlah WNI di Jalur Gaza mencapai 13 orang. Namun, 3 di antaranya telah keluar wilayah Gaza ke Mesir dan Indonesia.
"Selain 45 WNI tersebut, terdapat 230 WNI yang sedang melakukan wisata religi di berbagai titik di Israel," jelas Judha.
Baca Juga: Kremlin: AS Gunakan Pendekatan Destruktif dalam Perang Palestina-Israel
Bantuan kesehatan di Gaza
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terkait pengiriman bantuan kesehatan ke Gaza, Palestina.
"Nanti saya akan kontak Bu Menlu biar koordinasi," kata Budi saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/10/2023).
Budi pun mengaku belum mendapatkan laporan terkait Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang terdampak karena serangan Israel pada akhir pekan lalu.
Ia juga tidak berkomentar banyak ketika ditanya soal koordinasi dengan pemerintah Palestina.
Namun demikian, Budi mengatakan bahwa semua warga negara Indonesia harus dilindungi.
"Kalau saya sih ngikutin Ibu Menlu ya kebijakannya, semua warga negara kita harus dilindungi," ujar Budi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rencana Evakuasi WNI di Tengah Konflik Israel Palestina yang Kembali Memanas"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News