kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.620.000   14.000   0,87%
  • USD/IDR 16.319   -54,00   -0,33%
  • IDX 7.158   84,64   1,20%
  • KOMPAS100 1.054   15,08   1,45%
  • LQ45 829   11,70   1,43%
  • ISSI 213   1,32   0,62%
  • IDX30 429   7,68   1,82%
  • IDXHIDIV20 515   8,93   1,77%
  • IDX80 120   1,38   1,17%
  • IDXV30 122   0,92   0,76%
  • IDXQ30 141   2,22   1,60%

Pemerintah batal hemat BBM bersubsidi


Senin, 30 Agustus 2010 / 20:43 WIB
Pemerintah batal hemat BBM bersubsidi


Reporter: Martina Prianti | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Pemerintah akhirnya membatalkan rencana pelaksanaan program penghematan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang sebelumnya direncanakan akan berlangsung di September 2010.

Hatta Rajasa Menteri Koordinator Perekonomian mengatakan, pemerintah mengakui kalau saat ini memang ada tren kenaikan konsumsi BBM lantaran pertumbuhan industri otomotif. Sejauh ini menurut Hatta, pemerintah memutuskan untuk melakukan pembatasan konsumsi subsidi BBM bersubsidi. "Tapi pemerintah tidak ingin gegabah, kita godok semuanya," ucap Hatta ketika ditemui usai menggelar pertemuan tertutup dengan Bank Indonesia, Senin (30/8).

Rencana pemerintah untuk melakukan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi saat ini masih dalam tahap pembahasan. Saat ini, pemerintah fokus pada upaya meningkatkan pengawasan agar tidak terjadi penyimpangan. “Sejauh ini memang ada tren melampaui kuota, tapi belum tentu," lanjutnya.

Lebih lanjut pemerintah belum mampu memastikan kapan akan menjalankan kebijakan penghematan konsumsi BBM bersubsidi. "Pemerintah melakukan berbagai macam cara penghematan tapi belum sampai memutuskan untuk menggunakannya. Kita baru meningkatkan pengawasan pada penggunaan BBM bersubsidi," paparnya.

Menurut Hatta pemerintah harus meningkatkan pengawasan lantaran adanya dugaan banyak terjadi penyalahgunaan, penyelundupan, dan penggunaan BBM bersubsidi oleh yang tidak berhak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×