kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Pemerintah Bangun Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Jakarta Senilai Rp 3,3 T


Minggu, 25 Desember 2022 / 11:17 WIB
Pemerintah Bangun Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Jakarta Senilai Rp 3,3 T
ILUSTRASI. Pemerintah memulai pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) Jakarta.(Tribunnews/Jeprima)


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) memulai pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) atau Jakarta Sewerage Development Project (JSDP). Hal ini untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan sanitasi layak di DKI Jakarta.

Dimulainya pembangunan ditandai dengan penandatanganan Paket 1 Wastewater Treatment Plant (WWTP) atau Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL) antara PPK Air Minum dan Sanitasi Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jakarta Metropolitan dengan penyedia jasa terpilih yaitu Obayashi – Wijaya Karya – Jaya Konstruksi – JFE Engineering Joint Venture pada Kamis (22/12).

“Kepada Pemprov DKI, sistem ini dibangun untuk mendukung DKI, karena itu kami mengharapkan kerja sama yang baik. Kemudian masa pelaksaan pekerjaan IPAL selama 78 bulan itu terlalu lama, saya minta untuk dilakukan percepatan,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dikutip Minggu (25/12).

Baca Juga: Kemenperin Percepat Pembangunan Kawasan Industri Berwawasan Lingkungan

Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti menjelaskan, sebagai tindak lanjut masterplan pengelolaan air limbah DKI Jakarta tahun 2012, telah ditetapkan 15 zona wilayah pembangunan. 

Prioritas pembangunan pertama yang akan dibangun Kementerian PUPR adalah Zona 1 dan Zona 6 yang meliputi wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara.

Diana mengatakan, lingkup pekerjaan berupa konstruksi IPAL beserta jaringan perpipaan air limbah terdiri dari 4 paket konstruksi dan 1 paket jasa konsultansi. Paket 1 dibiayai loan serta 2 paket konstruksi yang dibiayai APBD DKI Jakarta.

Adapun, kontrak paket 1 memiliki total nilai kontrak Rp 3,3 triliun dan masa pelaksanaan pekerjaan selama 78 bulan.

“Sesuai arahan Bapak Menteri, kami akan melakukan langkah-langkah percepatan agar bisa selesai lebih cepat dari target tahun 2027. Adapun kegiatan ini menargetkan penyediaan pelayanan air limbah terpusat hingga 15% dari populasi DKI Jakarta,” ucap Diana.

Baca Juga: INA Gandeng IFU Denmark Garap Proyek Energi Hijau

Sebagai informasi, untuk Zona 6 (Fase 1) akan dibangun IPALD di kawasan Duri Kosambi seluas 7,13 hektar dengan kapasitas IPAL 47.500m3/hari.

JSDP Zona 6 (Fase 1) ini ditargetkan akan melayani 4 Kota Administrasi yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Jakarta Selatan yang terdiri dari 12 kecamatan dengan jumlah penduduk terlayani sebanyak 180.800 jiwa atau 36.000 SR.

Konstruksi Zona 6 ditargetkan untuk dimulai pada tahun 2024 dan akan diselesaikan tahun 2027.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×