Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut komitmen impor komoditas pertanian dari Amerika Serikat (AS) akan disesuaikan dengan kebutuhan dalam negeri.
Sebelumnya, Indonesia menyatakan komitmen impor dari AS untuk komoditas energi senilai US$ 15 miliar, 50 pesawat Boeing, dan komoditas pertanian senilai US$ 4,5 miliar. Komitmen ini menjadi upaya negosiasi tarif tinggi yang dikenakan AS terhadap produk Indonesia yang masuk ke sana.
Terkait nominal impor komoditas pertanian itu, Amran bilang meski ada nilai yang ditetapkan, tetap akan ada penyesuaian dalam eksekusinya.
Baca Juga: Sudah Impor 25.000 Sapi, Ini Update Program Swasembada Susu dan Daging Prabowo
“Itu tidak serta merta sebesar itu nominalnya. Kalau kita butuh, baru kita impor. Akan ada rekomendasi dulu dari (kementerian) pertanian dan perdagangan,” katanya saat ditemui di Jakarta, Jumat (18/7).
Misalnya, komoditas gandum yang menurutnya nyata dibutuhkan Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor gandum Indonesia pada Januari–September 2024 memang mencapai 9,45 juta ton, tumbuh 19,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
“Impor hanya kalau Indonesia butuh. Kalau gandum, kedelai, kan masih butuh,” katanya.
Amran bilang pemerintah tetap akan memastikan petani domestik terlindungi, dengan memaksimalkan produksi dalam negeri ketimbang menerima impor barang yang sudah tersedia dari sumber lokal.
Baca Juga: Kementan Beberkan Strategi Seimbangkan Impor Sapi dengan Produksi Nasional
Selanjutnya: Saham BBCA Melemah 1,17% pada Jumat (18/7), Transaksi Capai Rp 682,7 Miliar
Menarik Dibaca: Polytron Mulai Proses Produksi Mobil Listrik Polytron G3+ dan G3
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News