kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah akan terus intervensi mengurangi kesenjangan


Selasa, 17 Juli 2018 / 12:07 WIB
Pemerintah akan terus intervensi mengurangi kesenjangan
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan melakukan intervensi demi menekan gini ratio. Meskipun, indikator kesenjangan pendapatan ini pada Maret lalu ini membaik ke level 0,389, terendah sejak September 2011.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Mengatakan, imtervensi yang dimaksud adalah melalui berbagai program pengurangan kemiskinan seperti Program Keluarga Harapan (PKH) yang disupport dalam bentuk beras untuk masyarakat yang tidak mampu.

Selain itu, pemerintah juga akan mengadakan perumahan untuk masyarakat yang berpendapatan rendah. Menurutnya, hal ini merupakan upaya pemerintah untuk memperbaiki gini ratio dari sisi yang paling bawah.

“Kemudian untuk sektor produksi dari mulai petani nelayan dan pengusaha sangat ultra mikro juga mendapatkan,” katanya saat di temui di hotel Ritz Calton, Senin malam (16/7).

Sementara dari sisi atas, lanjutnya, pemerintah akan menggunakan pajak. Artinya jika masyarakat menengah ke atas mampu membayar pajak akan semakin tinggi dan banyak kontribusi pajaknya.

“Kita akan terus melakukan reformasi agar kemampuan untuk kepatuhan terutama pada yang paling atas itu bisa meningkat, dengan itu kita menimbulkan  apa yang di sebut alokasi dan distribusi melalui instrumen fiskal,” jelas Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×