kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pemerintah akan terbitkan SBN sebesar Rp 991,3 triliun, ini penjelasan Sri Mulyani


Selasa, 17 Agustus 2021 / 13:41 WIB
Pemerintah akan terbitkan SBN sebesar Rp 991,3 triliun, ini penjelasan Sri Mulyani
ILUSTRASI. Pemerintah akan terbitkan SBN sebesar Rp 991,3 triliun, ini penjelasan Sri Mulyani


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah menargetkan pembiayaan utang dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara  (RAPBN) 2022 yang bersumber dari Surat Berharga Negara (SBN) neto  sebesar Rp 991,3 triliun atau.

Nilai tersebut turun 0,2% jika dibandingkan dengan outlook APBN tahun 2021 sebesar Rp 992,9 triliun. 

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menjelaskan gambaran penerbitan SBN pada 2022 tersebut. Menurutnya, penerbitan SBN akan disesuaikan dengan kondisi market pada tahun 2022.

“Kita akan terus melihat kondisi market. Strategi kita pragmatis, fleksibel, namun tetap prudent. Selain itu, juga akan melihat seluruh peluang dari sisi timming maupun dari sisi market terhadap SBN,” kata Sri Mulyani konferensi pers Nota Keuangan dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara  (RAPBN) 2022 secara virtual, Senin (16/8).

Baca Juga: Tak hanya stimulus di sisi pasokan, dunia usaha juga butuh dorongan permintaan

Selain itu, Sri Mulyani bilang, penerbitan SBN nantinya akan sangat ditentukan ketepatan waktu dan mempertimbangkan kondisi yang tepat untuk menerbitkan SBN, sehingga risikonya bisa ditekan seminimal mungkin.

Lebih lanjut, pemerintah juga disinyalir akan terus mengoptimalkan sumber-sumber biaya yang sifatnya non utang seperti saldo kas dari Bantuan Langsung Tunai (BLU) yang dilakukan dengan sisa anggaran lebih Saldo Anggaran Lebih (SAL) dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SLPA) seperti yang dilakukan pada tahun 2021.

“Kita juga akan memanfaatkan support terutama dari sumber-sumber multilateral dan bilateral. Jadi dari campuran sumber ini yang akan mendanai pembiayaan kita tahun 2022 secara pruden fleksibel dan opportunity pragmatik” pungkasnya.

Selanjutnya: Rupiah diprediksi menguat pada Rabu (18/8), ditopang data neraca perdagangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×