Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Herlina Kartika Dewi
Di dalam SKB ini, BI dapat membeli SBN jangka panjang di pasar perdana. Selain itu, BI juga akan berfungsi sebagai last resort apabila penerbitan SBN tidak mencapai target dan/atau terjadi kenaikan yield SBN yang terlalu tinggi.
Adapun untuk menghindari crowding out effect penerbitan SBN di pasar domestik, maka pemerintah juga masih berencana menerbitkan SBN valuta asing (valas).
Baca Juga: Realisasi pembiayaan utang sampai Mei 2020 Rp 360,66 triliun
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Luky Alfirman mengatakan, pada semester II-2020 pihaknya akan kembali menerbitkan SBN valas dengan denominasi yen Jepang alias Samurai Bond.
Sebelumnya, pemerintah juga baru saja menerbitkan Samurai Bond dengan nilai sebesar JPY 100 miliar dengan lima seri. Kelima seri tersebut adalah RIJPY0723, RIJPY0725, RIJPY0727, RIJPY0730, dan RIJPY0740.
Luky bilang, pada semester kedua ini pihaknya masih menerapkan strategi oportunistik, fleksibel, dan prudent dalam penerbitan SBN valas. Langkah ini, diambil dalam kondisi pandemi yang diliputi ketidakpastian dan volatilitas.
"Semester dua rencananya kami akan menerbitkan Samurai Bond dalam denominasi yen Jepang," kata Luky, Senin (13/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News