kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah akan suntik modal Rp 42,48 triliun untuk 9 BUMN, ini daftarnya


Senin, 08 Februari 2021 / 19:36 WIB
Pemerintah akan suntik modal Rp 42,48 triliun untuk 9 BUMN, ini daftarnya
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani mengatakan, tahun ini, pemerintah akan memberikan suntikan dana sebesar Rp 42,48 triliun untuk sembilan badan usaha milik negara (BUMN).


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, pemerintah akan memberikan suntikan dana sebesar Rp 42,48 triliun untuk sembilan badan usaha milik negara (BUMN). Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dana tersebut masuk dalam mekanisme penyertaan modal negara (PMN) tahun anggaran 2021.

BUMN yang akan memperoleh suntikan modal tersebut, pertama, PT PLN sebesar Rp 5 triliun dialokasikan sebagai pendanaan infrastruktur ketenagalistrikan untuk transmisi, gardu induk, dan distribusi listrik pedesaan. Kedua, PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) senilai Rp 977 miliar guna pengembangan kawasan industri terpadu (KIT) di Batang.

Ketiga, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) sebesar Rp 20 triliun alokasi anggaran tersebut diberikan untuk menjaga risk based capital (RBC) 120% suatu lembaga asuransi jiwa baru yang akan menerima polis Jiwasraya yang telah direstrukturisasi.

Baca Juga: Menkeu alokasikan pembiayaan investasi Rp 184,46 triliun untuk tahun 2021

Sri Mulyani menegaskan, PMN untuk BPUI itu mempertimbangkan skema yang telah disampaikan Menteri BUMN kepada Komisi VI DPR RI terkait pembentukan asuransi jiwa baru yaitu sebesar Rp 12 triliun pada 2021, dan Rp 10 triliun pada tahun 2022.

Keempat, PT Hutama Karya (HK) senilai Rp 6,2 triliun untuk modal kerja sebagai kompensasi menjalankan proyek pemerintah yakni pembangunan infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) untuk tiga ruas yakni Sigu-Banda Aceh, Kuala Tanjung-Parapat, dan Lubuk Lingga-Bengkulu

Kelima, PT Pelindo III senilai Rp 1,2 triliun untuk pengembangan pelabuhan benoa guna mendukung program Bali Maritime Tourism Hub (BMTH). Keenam, PT PAL sebesar Rp 1,28 triliun guna penyiapan fasilitas produksi kapal selam dan pengadaan peralatan produksinya.

Ketujuh, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) sebesar Rp 2,25 triliun untuk penyediaan dana murah jangka panjang kepada peyalur KPR FLPP. Kedelapan, PT LPEI senilai Rp 5 triliun untuk pengadaan pembiayaan, penjaminan, dan asuransi serta penugasan khusus ekspor

Kesembilan, PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebesar Rp 470 miliar untuk pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung penyelenggaraan KTT G20 tahun 2022 di Tana Mori-Labuan Bajo.

Baca Juga: Sri Mulyani beberkan rencana pembentukan holding ultra mikro dan rights issue BBRI



TERBARU

[X]
×