Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pemerintah akan mempelajari hasil penilaian International Finance Corporation (IFC) yang menyatakan Indonesia belum ramah terhadap kemudahan berbisnis bagi sektor usaha kecil dan menengah (UKM). Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan aksesibilitas bagi UKM untuk memperoleh kredit usaha rakyat (KUR).
"Saya sendiri ingin mengecek karena ada beberapa kriteria, seperti aksebilitas terhadap fasilitas keuangan," katanya usai konferensi pers Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor Presiden, Jumat (5/11).
Menurut Hatta, pemerintah sudah melakukan berbagai perbaikan dalam pemberian fasilitas pembiayaan UKM. Dia menduga ada kemungkinan perbaikan yang dilakukan masih kalah dibandingkan negara lain.
Sekadar informasi, Indonesia tercatat berada di peringkat ke-121 dalam kemudahan berbisnis untuk wiraswasta lokal berdasarkan pemeringkatan Doing Business 2011 oleh IFC. Artinya, peringkat Indonesia turun sebab untuk 'Doing Business 2010' IFC menempatkan Indonesia pada peringkat 115. IFC menilai Indonesia mengalami penurunan dari sisi akses kredit.
Hatta menambahkan, berbagai akses untuk kredit UKM sudah dijalankan pemerintah hingga saat ini. "Semuan sudah kami lakukan, makanya pendataan kapan ini saya akan cek," janjinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News