kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.428.000   -57.000   -2,29%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Pemerintah akan membentuk marriage councelor untuk mengatasi krisis keluarga


Rabu, 08 Juni 2011 / 21:51 WIB
Pemerintah akan membentuk marriage councelor untuk mengatasi krisis keluarga
ILUSTRASI. Ramai soal BMW X5, kini harga mobil bekas sudah murah mulai Rp 140 juta saja


Reporter: Dwi Nur Oktaviani | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), Sugiri Syarif, mengatakan dalam 2011 BKKBN akan membuat terobosan baru. Antara lain, BKKBN akan mengembangkan marriage counselor. Menurut Sugiri hal itu dilakukan guna memberikan informasi terkait Keluarga Berencana.

"Kita bangun konsepnya dan kriterianya menjadi marriage counselor. Psikolog akan dibutuhkan dan perannya sangat penting apalagi tingkat perceraian di Kementerian Agama meningkat," ujar Sugiri ketika rapat dengan Komisi IX, Rabu (8/6).

Tak hanya itu, Sugiri pun menguraikan jika BKKBN juga akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mengusung konsep klinik keluarga sejahtera. Klinik itu akan difungsikan untuk tempat pelayanan yang komprehensif untuk remaja dan manula.

"Kita ingin klinik ini komprehensif yang melayani kebutuhan keluarga tidak hanya KB saja, ada pelayanan remaja dan juga manula karena konsep ini komprehensif maka kita harus mengundang Kemenkes," tegasnya.

BKKBN juga akan menggelar talk show guna memperkenalkan Keluarga Berencana di daerah-daerah. "Di antara provinsi Bengkulu lah yang angka keikutsertaan KB paling tinggi hingga 74%," tambahnya.

Sugiri mengakui menghadapi kesulitan budaya dalam menerapkan KB. Biasanya banyak orang yang akan melakukan pernikahan kawin pada musim panen. Hal itu menurut Sugiri terlihat jelas di Pantura, bisa dilihat di Indramayu banyak pasangan muda yang telah memiliki anak banyak."Masa paceklik dia cerai, masa panen dia kawin. Mengubah budaya seperti ini agak sulit di daerah Pantura," tambahnya.

Makanya, ia pun kembali menegaskan program Jaminan Persalinan (Jampersal) yang diusung Kemenkes itu akan berujung pada penggunaan KB. Maksudnya, orang yang telah melahirkan 3 kali diharuskan menggunakan KB. Di satu sisi ia memang mengaku jika sosialisasi Jampersal masih kurang. Namun, ia berjanji akan gencar lagi memasarkan program itu.

"Kita akan melakukan pendekatan dengan koordinasi dengan Kemenkes. Untuk paket Jampersal itu salah satunya adalah KB tahun 2012 itu akan segera dimulai. Kita akan tekankan kalau sudah anak ketiga maka wajib ikut KB. Kita masih menargetkan 80 persen dari Jampersal itu ikut KB," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×