kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.453.000   22.000   0,90%
  • USD/IDR 16.658   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.659   38,24   0,44%
  • KOMPAS100 1.190   7,34   0,62%
  • LQ45 846   -1,09   -0,13%
  • ISSI 313   2,56   0,83%
  • IDX30 433   -0,60   -0,14%
  • IDXHIDIV20 500   -1,66   -0,33%
  • IDX80 133   0,85   0,64%
  • IDXV30 138   0,92   0,68%
  • IDXQ30 137   -0,43   -0,31%

Pemerintah Akan Impor Migas Hingga 15 Juta Ton dari AS, Bagian dari Negosiasi Tarif


Selasa, 18 November 2025 / 05:15 WIB
Pemerintah Akan Impor Migas Hingga 15 Juta Ton dari AS, Bagian dari Negosiasi Tarif
ILUSTRASI. Menko Airlangga tawarkan impor migas 15 juta ton dari AS untuk negosiasi tarif resiprokal. Pertamina akan ditugaskan, swasta bisa impor LPG. Foto: KONTAN/Lailatul Anisah


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menawarkan untuk membuka keran impor minyak dan gas (Migas) sebanyak 15 juta ton dari AS sebagai bagian dari negosiasi tarif resiprokal dengan Amerika Serikat (AS).

"Salah satunya terkait dengan komersil pembelian Migas dari Amerika, dimana itu nanti penugasannya salah satunya ke Pertamina. Besaran volumenya sekitar 15 juta ton," ungkap Airlangga saat ditemui usai Rapat Koordinasi Komite Kebijakan KUR, Senin (17/11/2025).

Nantinya jika negosiasi ini disetujui, Airlangga menyebut pemerintah akan mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) maupun Peraturan Presiden (Pepres).

Baca Juga: Kebijakan Bea Keluar Emas Dinilai Bisa Dongkrak Fiskal, Asal Aturannya Jelas

Lebih lanjut dalam negosiasi ini, Airlangga menyebut pihak swasta juga mengatakan nantinya bisa mengimpor 5 juta ton LPG.

"Salah satunya adalah yang baru diresmikan Bapak Presiden.Jadi itu salah satu alternatif. Ya itu artinya dibuka juga kepada pihak lain yang rencana membeli energi dari Amerika," ungkap Airlangga.

Airlangga menyebut, pemerintah mengupayakan negosiasi tarif resiprokal dapat selesai Desember 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×