Sumber: Kompas.com | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan melakukan impor daging sapi/kerbau sebanyak 185.000 ton untuk mengantisipasi kebutuhan dan ketersediaan daging nasional, khususnya saat Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2021.
Bersamaan dengan itu dilakukan pula impor sapi bakalan sebanyak 502.000 ekor, serta bakalan yang dipotong sebanyak 430.000 ekor atau setara 96.367 ton.
Berdasarkan hitungan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) kebutuhan daging sapi/kerbau secara nasional mencapai 696.956 ton di 2021. Perkiraannya konsumsi per kapita sebesar 2,56 kilogram per tahun.
Sementara ketersediaan daging sapi/kerbau lokal hanya mencapai 473.814 ton. Maka, kebutuhan dan ketersediaan daging sapi/kerbau nasional sepanjang 2021 masih kekurangan pasokan sebanyak 223.142 ton.
"Kekurangan tersebut akan dipenuhi dari impor baik dalam bentuk sapi bakalan, bakalan yang dipotong, dan impor daging sapi atau kerbau," ujar Direktur Jenderal PKH Kementan Nasrullah dalam keterangannya, Rabu (10/2).
Baca Juga: Bulog: Impor daging kerbau dari India akan dilakukan secara bertahap
Ia menyakini, dengan adanya impor daging sapi/kerbau serta bakalan sapi maka akan memenuhi kebutuhan nasional sepanjang tahun. Bahkan diperkirakan stok daging surplus sebanyak 58.725 ton di akhir 2021.
"Dari stok akhir tahun 2021 ini, akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan daging Januari sampai Maret tahun 2022," jelasnya.
Nasrullah pun mengimbau, untuk para importir daging yang telah memperoleh rekomendasi dan izin agar segera merealisasikan impor daging sapi beku pada bulan Maret, Apri, dan Mei 2021.
Hal ini untuk menjaga ketersediaan stok dan stabilisasi harga daging sapi/kerbau pada Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri nanti.
Menurut laporan dari para importir, per tanggal 28 Januari 2021, stok yang ada di importir swasta dan BUMN masih tersedia sebanyak 6.998,69 ton daging sapi/kerbau, termasuk 477,45 ton jeroan.