kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah akan guyur solar ke daerah


Selasa, 23 April 2013 / 21:24 WIB
Pemerintah akan guyur solar ke daerah
ILUSTRASI. Ayi Sulaiman, pengusaha properti asal Bandung. (Foto tangkapan layar YouTube/Helmy Yahya Bicara)


Reporter: Herlina KD | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang menyebabkan antrian panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) membuat pemerintah akhirnya menambah kuota solar untuk tahun ini. Untuk mengurai antrian, pemerintah akan mengguyur pasokan solar secara sporadis di wilayah yang mengalami antrian.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengungkapkan pemerintah akan menambah pasokan solar di titik-titik wilayah yang mengalami antrian panjang. "Ini hanya dilakukan sampai dengan ada keputusan tentang harga (dua harga BBM)," katanya Selasa (23/4).

Jika tambahan pasokan solar di wilayah yang mengalami antrian panjang dilakukan, Jero berharap dalam dua sampai tiga hari ke depan antrian panjang di SPBU bisa terurai. 

Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan menambahkan Pertamina diminta untuk mengatasi antrian panjang akibat kurangnya pasokan solar bersubsidi di berbagai wilayah. "Akan dicukupi barangnya (solar bersubsidi), tapi belum tentu ditambah kuotanya," katanya.
 
Direktur BBM Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Djoko Siswanto menuturkan pemerintah akan menambah suplai solar bersubsidi di berbagai daerah yang terjadi kelangkaan. "Usulan kami, penambahan suplai untuk mengatasi antrian dilakukan dengan cara operasi pasar," ujarnya Selasa (23/4).

Ia menjelaskan, dalam operasi pasar ini, setiap kendaraan yang mengisi solar akan dicatat nomor kendaraannya. Djoko bilang, ini dilakukan untuk mengontrol volume solar yang dikeluarkan sehingga tidak membuat pembengkakan kuota BBM bersubsidi makin besar.


br />

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×