Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mengevaluasi harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng Minyakita. Hal ini dilakukan dalam merespons kenaikan harga Minyakita yang mencapai Rp 15.000/liter.
Direktur Eksekutif Gimni Sahat M. Sinaga menegaskan tidak ada kenaikan harga produksi Minyakita di tingkat produsen. Terlebih harga sawit sejak pertengahan tahun lalu cenderung stagnan.
"Tidak ada kenaikan di tingkat produsen karena harga sawit masih stagnan mulai Juni kemarin," kata Sahat pada Kontan, Kamis petang (4/1).
Baca Juga: Mendag Beri Sinyal Harga Minyakita Bakal Naik
Sahat menduga, kenaikan harga Minyakita di pasaran ini terjadi ditingkat distributor. Ia menilai distribusi yang dilakukan oleh swasta memberikan celah kecurangan sehingga harga Minyakita cenderung fluktuatif dan sulit dikontrol.
Untuk itu, Sahat mengusulkan agar distribusi Minyakita ini dilakukan BUMN Pangan yaitu Bulog ataupun ID Food.
Dengan demikian pemerintah dapat lebih mudah mengawasi jalur distribusi dan mencegah adanya permainan dalam proses penyaluran ke pasar.
"Tapi kalau di jalur distribusi tidak dipegang pemerintah memang sulit dikontrol dan ini (kenaikan harga) akibatnya," jelas Sahat.
Sebelumnya sinyal menaikan HET Minyakita disampaikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas), Kamis (4/1). Zulhas mengatakan akan segera mengevaluasi HET Minyakita karena sudah hampir 1,5 tahun tidak dilakukan perubahan harga.
"Harganya bulan depan kita evaluasi Februari akhir apakah tetap Rp 14.000 atau Rp 15.000 per liter," kata Zulhas.
Baca Juga: HET Minyakita Bakal Naik, YLKI: Membebani Masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News