kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pemerintah akan evaluasi anggaran untuk penanganan corona


Rabu, 22 April 2020 / 14:30 WIB
Pemerintah akan evaluasi anggaran untuk penanganan corona
ILUSTRASI. Tenaga medis dari kementerian perhubungan melakukan uji cepat (rapid test) kepada pengemudi ojeg online (ojol) dengan skema drive thru di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Senin (20/4). Uji cepat ini dilakukan dalam upaya mendukung usaha peme


Reporter: Abdul Basith | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan terus mengevaluasi anggaran untuk penanganan virus corona (Covid-19) di Indoensia. Sebelumnya pemerintah menyiapkan anggaran Rp 405,1 triliun untuk penanganan Covid-19. Anggaran tersebut setara 2,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

"Kita tentu akan mengekses berapa jauh dan berapa dalam, nah ini semua masih hitung kedalaman dan berapa lama pandemi Covid-19," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas, Rabu (22/4).

Baca Juga: Harga minyak merosot, defisit APBN berpotensi melebar Rp 12,2 triliun

Pemerintah akan terus mengevaluasi perkembangan Covid-19. Meski begitu, Airlangga bilang pemerintah tidak akan salah mengambil kebijakan dalam penggunaan anggaran.

Salah satu penggunaan anggaran adalah untuk stimulus bagi dunia usaha agar dapat meredam dampak ekonomi Covid-19. Pemerintah akan membebaskan pajak bagi sejumlah sektor industri seperti Pajak Penghasilan pasal 21 (PPh 21) selama 6 bulan.

"Itu kan dampak fiskalnya Rp 15,7 triliun, diharapkan ini mampu menahan pemutusan hubungan kerja (PHK)," terang Airlangga.

Stimulus tersebut ditambah dengan kelonggaran lainnya. Sehingga diharapkan dapat memberi daya tahan bagi industri.

Hal serupa juga disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait pengawasan anggaran. Saat ini seluruh negara juga melakukan kehati-hatian dalam penggunaan anggaran untuk penanganan Covid-19.

"Kalau bicara apakah ada anggarannya atau tidak, semua negara dengan apa yang disebut stimulus mereka melakukan issuance utang dalam hal ini kita berhati-hati," jelas Sri Mulyani.

Baca Juga: Chatib Basri: Dana perjalanan dinas Rp 43 triliun bisa dipotong buat tangani corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×