kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.307.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.672   -35,00   -0,21%
  • IDX 8.416   21,01   0,25%
  • KOMPAS100 1.166   -1,96   -0,17%
  • LQ45 850   -3,23   -0,38%
  • ISSI 290   -0,38   -0,13%
  • IDX30 446   1,81   0,41%
  • IDXHIDIV20 514   1,16   0,23%
  • IDX80 131   -0,30   -0,23%
  • IDXV30 138   0,06   0,05%
  • IDXQ30 142   0,31   0,22%

Pemda DKI belum temukan cara penanggulan rob


Senin, 05 Desember 2011 / 14:47 WIB
Pemda DKI belum temukan cara penanggulan rob
ILUSTRASI. Pembatasan kegiatan di Jawa-Bali untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19, diprediksi tidak berdampak besar ke IHSG.


Reporter: Yudho Winarto |

JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo menegaskan penanggulan rob atau banjir air laut di Jakarta hanya sementara saja. Sifatnya belum untuk jangka panjang.

"Langkah yang kami lakukan bisa dibilang ad hoc, sifatnya untuk jangka panjang itu memerlukan konsep yang lebih komprehensif," katanya di kantor Presiden, Senin (5/12).

Foke mengaku, penanggulangan yang bersifat jangka panjang ini masih dalam proses perumusan. Meski demikian, pemerintah provinsi DKI terus mencoba, mengontrol dan mengendalikan luapan air laut ke daratan.

Salah satunya dengan membangun tanggul di Utara Jakarta. Namun menurutnya, kejadian saat ini di luar kebiasaan. Pasalnya luapan air laut jauh lebih tinggi dibandingkan tanggulnya.

"Kiat sudah membangun tanggul yang lebih tinggi 3 meter. Pada saat level air 2,5 meter dan angin kencang ada lintasan air yang melampaui tanggul," katanya.

Foke pun mengaku saat tengah me-review kembali ketinggian tanggung. Artinya tanggul yang sekarang dirasa kurang memadai. "Berarti harus dibuat tanggul yang lebih kuat," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×