kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Pemda DKI andalkan sisa anggaran bangun tunnel


Rabu, 26 Desember 2012 / 21:00 WIB
Pemda DKI andalkan sisa anggaran bangun tunnel
ILUSTRASI. Pekerja melintas dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan telah mendengar paparan dari Gubernur soal rencana pembangunan Deep Tunnel atau Terowongan Bawah Tanah sedalam 16 meter yang terbentang dari Cawang hingga Pluit sebagai solusi mengatasi Banjir di Ibukota.

"Deep Tunnel sudah dilakukan di Malaysia dan kata Pak Gubernur proyek itu menghabiskan dana Rp 16 triliun di sana," kata Ahok di Balaikota, Rabu (26/12).

Namun, rencana ini tampaknya memang masih harus diperjuangkan, pasalnya Deep Tunnel belum termasuk dalam program di Rancangan APBD 2013 yang dibahas saat ini bersama DPRD DKI Jakarta.

"Jadi ide ini dulu sudah pernah diusulkan di era Bang Yos (Sutiyoso). Namun, di era Pak Foke (Fauzi Bowo) terbentur dana. Sekarang mungkin direalisasikan kalau dana APBD 2012 ada sisanya.

Menurutnya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) ini nantinya bisa dimanfaatkan, serta dengan potensi pendapatan daerah yang meningkat tahun depan dan masih ditambah penghematan biaya yang dilakukan, maka Pemprov punya dana yang memadai dan bisa untuk membangunnya.

Mengenai adanya kemungkinan Pemprov DKI mengajak investor untuk membangun Deep Tunnel ini, Ahok mengatakan hal itu cukup terbuka.

Ia bilang mekanismenya nanti akan diatur dan jika Pemprov DKI sendiri yang membangun dengan APBD, maka pihaknya akan melakukan tender.

Ia bilang belum tahu persis anggaran yang dibutuhkan, jika Malaysia membangun dengan dana Rp 16 triliun dengan kurs yang ada saat pembangunan, kemungkinan anggaran yang dibutuhkan tak jauh dari angka tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×