kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.602   0,00   0,00%
  • IDX 8.087   171,73   2,17%
  • KOMPAS100 1.120   29,13   2,67%
  • LQ45 798   26,02   3,37%
  • ISSI 285   3,29   1,17%
  • IDX30 416   15,34   3,82%
  • IDXHIDIV20 470   17,73   3,92%
  • IDX80 124   3,09   2,55%
  • IDXV30 133   3,93   3,05%
  • IDXQ30 132   4,70   3,69%

Pembiayan infrastruktur blanded finance, apa itu?


Rabu, 18 Oktober 2017 / 21:40 WIB
Pembiayan infrastruktur blanded finance, apa itu?


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah untuk menggunakan skema Blended Finance untuk pembiayaan infrastruktur dianggap bisa jadi salah satu solusi pacu pembangunan.

Blended finance adalah pembiayaan yang bersumber dari dana filantropi yang dihimpun masyarakat untuk memobilisasi modal swasta untuk investasi jangka panjang

Ekonom Indef Bhima Yudhistira menyebut, langkah tersebut bisa jadi jawaban kebuntuan pendanaan infrastruktur nasional

"Sumber dana infrastruktur yang cocok memang yang sifatnya jangka panjang, relatif stabil. Nah salah satunya bisa melalui filantropi fund," kata Bhima saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (18/10).

Meski dirasa cocok, Bhima ingatkan pemerintah bahwa tak semua proyek infrastruktur bisa ditawarkan, lantaran filantropi fund biasanya miliki misi kemanusiaan dalam memberikan dananya.

Ia mencontohkan misalnya proyek irigasi, pembangunan rumah sakit, atau sektor pendidikan biasanya kerap dilirik para filantropi fund ini.

Oleh karenanya, jika rencana tersebut serius, Bhima menyarankan pemerintah untuk segera susun penawaran proyek yang menarik bagi filantropi fund tersebut.

"Karena biasanya filantropi fund ini pilih proyek yang dampak sosialnya besar contohnya irigasi, dibanding bangun proyek komersial seperti jalan tol," lanjut Bhima.

Bhima kembali mencontohkan bagaimana nehara-negara Afrika terhitung berhasil menggunakan skema pembiayaan infrastruktur macam ini.

Di Afrika, katanya pembangunan irigasi, jembatan, dan pengelolaan limbah sudah banyak menggunakan dana sosial dari negara maju.

"Tata kelola nya hampir sama dengan investasi biasa. Hanya proyek yang ditawarkan biasanya harus disinergikan dengan misi dari lembaga filantropi fund it," sambung Bhima.

Sebelumnya Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sebut pemerintah tengah mengkaji skema blended finance atau skema pembiayaan campuran sebagai alternatif sumber pembiayaan infrastruktur.

Menko Luhut sebut saat ini potensi dana yang bisa dihimpun dengan skema blended finance di seluruh dunia sekitar US$ 12 triliun.

Hingga kini Indonesia sama sekali belum pernah memanfaatkan potensi dana ini. Makanya, "Ini kami mau coba manfaatkan," ujarnya Rabu (18/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×