kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelaku bom gereja Pulau Jolo diduga WNI, Menlu berkomunikasi dengan otoritas Filipina


Sabtu, 02 Februari 2019 / 18:45 WIB
Pelaku bom gereja Pulau Jolo diduga WNI, Menlu berkomunikasi dengan otoritas Filipina


Sumber: TribunNews.com | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi menyatakan, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan otoritas Filipina terkait adanya dugaan keterlibatan Warga Negara Indonesia (WNI) dalam bom gereja Filipina.

Retno Marsudi dalam keterangannya menyatakan, proses investigasi dan identifikasi masih terus dilakukan oleh otoritas setempat, untuk mengungkap identitas pelaku.

"Dari kemarin kita sudah melakukan komunikasi dengan otoritas Filipina. Informasi yang kami terima sampai pagi ini melalui komunikasi telepon, sampai hari ini informasi yang diperoleh adalah pelaku belum mampu dikonfirmasikan," kata Retno Marsudi, Sabtu (2/2).

Mantan Dubes RI untuk Belanda ini menegaskan, proses investigasi dan identifikasi terus berjalan, sehingga belum dapat memastikan keterlibatan WNI dalam serangan itu.

"Hari ini saya akan melanjutkan komunikasi dengan Filipina. Masih hipotetis, apakah dia WNI, itu yang perlu kami ketahui terlebih dahulu," tutur Retno Marsudi.

Dikutip dari BBC.com, pada Jumat (1/2), Menteri Dalam Negeri Filipina Eduardo Año mengatakan, dua pelaku serangan bom bunuh diri di balik serangan gereja Katolik di Pulau Jolo berasal dari Indonesia.

Serangan itu menewaskan 22 orang dan melukai 100 orang, termasuk warga sipil dan tentara.

"Yang bertanggung jawab (dalam serangan ini) adalah pembom bunuh diri Indonesia. Namun kelompok Abu Sayyaf yang membimbing mereka, dengan mempelajari sasaran, melakukan pemantauan rahasia dan membawa pasangan ini ke gereja," kata Año.

Ia mengatakan hal itu, setelah menerima keterangan dari berbagai sumber dan menyatakan pelaku merupakan "pasangan", di mana kejadian serupa pernah terjadi pada 'Serangan bom di Surabaya.

"Tujuan dari pasangan Indonesia ini adalah untuk memberi contoh dan mempengaruhi teroris Filipina untuk melakukan pemboman bunuh diri," tambahnya. (Rina Ayu Panca Rini)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com berjudul: Pastikan Pelaku Bom Gereja diduga WNI, Menlu Retno Terus Komunikasi dengan Otoritas Filipina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×