kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pelaksanaan UN di Kota Kupang kacau balau


Kamis, 18 April 2013 / 08:31 WIB
Pelaksanaan UN di Kota Kupang kacau balau
ILUSTRASI. Eksplorasi minyak Medco E&P Indonesia di laut Natuna.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KUPANG. Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMA/SMK Sederajat di Kota Kupang dan sekitarnya kacau. Sejumlah kepala sekolah, Kamis (17/4), langsung mengumumkan agar bersabar karena bahan ujian belum lengkap. Namun sebagian kepala sekolah lainnya langsung meminta para siswa persertanya pulang saja ke rumah.

Keadaan bertambah membingungan ketika Wali Kota Kupang, Jonas Salean sekitar pukul 09.00 pagi saat menyampaikan pengarahan di SMA Negeri 3 Kota Kupang memutuskan UN tetap dilaksanakan pukul 12.00 siang. Jonas mengakui, keputusan itu sesuai arahan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh agar ujian tetap dilaksanakan, meski harus dengan bahan fotokopian. "Kami usahakan untuk fotokopi naskah hingga para siswa bisa mengikuti UN pukul 12.00 siang" katanya.

Keputusan itu mendapat reaksi keras dari sejumlah kepala sekolah. "Pelaksanaan UN yang dipaksakan hari ini sulit karena para siswanya sudah pulang. Sulit mengerahkan mereka segera kembali ke sekolah," tutur seorang kepala sekolah.

Sejumlah sekolah yang siswa perserta UN telah kembali di antaranya SMA Negeri 5, SMA Mercusuar dan sebagian SMA Katolik Giovani. Di SMA Negeri 3, siswanya - sesuai arahan kepala sekolahnya, Delfi Dethan - tetap bertahan di sekolah. Namun ketika mendengar keputusan yang disampaikan Wali Kota, para siswa pun meresponsnya dengan keberatan.

Khusus di Kota Kupang, bahan ujian yang dibutuhkan sebanyak 1.506 anplop, namun hingga Kamis sekitar pukul 09.30, masih kekurangan 705 anplop atau sekitar 50 persen. (Frans Sarong/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×