kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Pekan depan, SBY akan bertemu Hillary Clinton


Jumat, 31 Agustus 2012 / 19:34 WIB
Pekan depan, SBY akan bertemu Hillary Clinton
ILUSTRASI. Logo BI. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can


JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton. Pertemuan akan berlangsung Selasa (4/9) mendatang.

Juru bicara Kepresiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, pertemuan kedua petinggi negara ini untuk meningkatkan kerjasama antar kedua negara. "Di samping mempererat persahabatan antara Indonesia dan AS, hal-hal yang sifatnya teknis tentu dibicarakan dengan menteri," jelasnya, Jumat (31/8).

Sebagai informasi, kunjungan Hillary nanti merupakan yang kali kedua ke Indonesia. Sebelumnya, Hillary berkunjung pada Februari 2009 lalu.

Sebelum bertemu SBY, Hillary akan bertemu dan berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Rencananya, Hillary tiba pada Senin (3/9) sore di Bandara Halim Perdanakusumah.

Kunjungan kali ini merupakan bagian dari tur ke enam negara di kawasan Asia Pasifik termasuk China. Kunjungan ke enam negara tersebut akan dijadikan kesempatan bagi Hillary untuk mendiskusikan kondisi di kawasan Laut Cina Selatan yang memanas belakangan ini.

Hillary akan mengawali kunjungannya ke Kepulauan Cook pada Jumat (31/8) dan akan berbicara dengan sejumlah pemimpin di kawasan kepulauan Pasifik.

Setelah itu, dia ke Indonesia, Cina, Brunei Darussalam, dan Timor Leste. Perjalanan Hillary berakhir di Vladivostok, Rusia. Di sana, dia akan mewakili Presiden Barack Obama dalam pertemuan tingkat tinggi para pemimpin ekonomi APEC pada pekan pertama bulan September ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×