Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Forum Prakarsa Indonesia Cerdas bersama ITB mendorong para pejabat di daerah untuk bisa membangun kota cerdas (Smart City).
Pasalnya, para pemimpin kota, Walikota, Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, memegang peranan penting dalam pembangunan Kota Cerdas. “Kami menyadari persoalan kota semakin rumit, karena jumlah penduduk yang semakin melimpah melebihi dari kapasitas yang tersedia,” kata Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan ITB Suhono Harso Supangkat, akhir pekan ini.
Menurutnya, dalam menghadirkan smart city diperlukan pendekatan pola pikir dan pola tindak pembangunan kota dengan cara yang tepat agar penduduk menikmati kebahagian dengan sumber daya yang optimal.
Selain itu juga dibutuhkan pemahaman persoalan kota, solusi cerdas persoalan kota, termasuk teknologi, tata kelola hingga model pembangunan atau bisnis akan dibahas dalam lokakarya.
“Pembangunan kota cerdas yang begitu rumit memerlukan konstribusi semua pemangku kepentingan kota, karena itu kami ajak pemimpin di daerah untuk memahami smart city,” katanya.
Misalnya, para anggota perwakilan rakyat di daerah yang harus memahani usulan dan aspirasi program termasuk anggaran yang harus disetujui, memerlukan suatu pengetahuan yang tidak sederhana. Aspek teknologi, kemampuan hingga sumber daya manusia menjadi pengungkit inti untuk bisa memajukan semua sektor kehidupan kota secara cerdas.
Untuk itu, rencananya ITB akan membuka open innovation lab dan smart city and community innovation center bekerja sama dengan Forum Prakarsa Kota Cerdas dengan menyelenggarakan lokakarya dan kegiatan Indonesia Initiatives Forum ke XI dan Forum Prakarsa Indonesia Cerdas. Kegiatan ini akan dilakukan tanggal 16 Oktober 2015 di Bandung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News