kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.602   0,00   0,00%
  • IDX 8.065   149,00   1,88%
  • KOMPAS100 1.117   26,05   2,39%
  • LQ45 798   25,23   3,27%
  • ISSI 283   2,00   0,71%
  • IDX30 416   14,67   3,66%
  • IDXHIDIV20 470   17,32   3,83%
  • IDX80 124   2,91   2,41%
  • IDXV30 132   3,39   2,63%
  • IDXQ30 132   4,72   3,71%

PDI-P berharap Demokrat netral


Selasa, 20 Mei 2014 / 14:05 WIB
PDI-P berharap Demokrat netral
ILUSTRASI. Karyawan melintas dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) berharap Partai Demokrat menepati janjinya untuk netral pada Pemilu Presiden 2014. Netralitas Demokrat dianggap akan menguntungkan koalisi ramping yang diklaim PDI-P. "Mudah-mudahan Demokrat netral, kami berharap SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) menepati janjinya," kata Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Tjahjo Kumolo, di sela-sela Rapat Koordinasi Nasional PDI-P, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (20/5).

Tjahjo mengklaim bahwa koalisi yang dibangun partainya masih cukup ramping karena hanya didukung oleh PKB, Partai Nasdem, dan Hanura. Berbeda dengan poros gemuk yang dibangun Partai Gerindra karena didukung oleh PAN, PKS, PPP, PBB, dan Partai Golkar.

Tjahjo mengaku tak khawatir dengan poros gemuk yang dibangun Gerindra. Dengan catatan, penyelenggara pemilu dan TNI/Polri dapat teguh menjaga netralitasnya, dan tak ada pengerahan kekuatan dari pemerintah yang sedang berkuasa. "Di sisa pemerintahan, semoga Demokrat dapat netral karena partainya enggak punya pasangan capres dan cawapres," tandasnya.

Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa partainya akan netral pada Pilpres 2014. Keputusan itu diambil melalui voting dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, di Jakarta, Minggu (18/5/2014). Akan tetapi, SBY juga mengatakan, ada kemungkinan Demokrat bergabung bersama salah satu poros yang ada. Keputusan akhirnya diambil pada Selasa (20/5/2014) hari ini. (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×