kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PDEI: Masyarakat harus waspada penyakit pascabanjir


Kamis, 02 Januari 2020 / 17:35 WIB
PDEI: Masyarakat harus waspada penyakit pascabanjir
Sejumlah anak bermain air saat banjir di Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta, Kamis (2/1/2020). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga 2 Januari 2020, terdapat 63 titik banjir di wilayah DKI Jakarta.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah wilayah Jabodetabek masih terkena banjir pada hari ini, Kamis (2/1) setelah hujan lebat yang terjadi sejak Selasa (31/12) lalu. Tak cuma menyebabkan kerusakan material, banjir bisa membawa berbagai penyakit yang perlu diwaspadai.

Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) mengungkapkan, sejumlah penyakit yang berpotensi muncul pascabanjir antara lain:

  • Leptospirosis yang disebabkan karena air banjir yang kotor bercampur dengan kotoran tikus dan sampah.
  • Diare dan demam tifoid yang disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman serta kebersihan yang kurang higienis terutama karena selama banjir berlangsung banyak tumpukan sampah dan kotoran bercampur ke dalam rumah dan menempel di tubuh.
  • Demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Agepty yang berpotensi muncul akibat tumpukan sampah dan rongsokan di area yang lembab pascabanjir.
  • Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang disebabkan oleh udara dingin bercampur dengan air beraroma kotor selama banjir berlangsung
  • Asam lambung dan migren yang disebabkan karena umumnya korban banjir tidak mengonsumsi makanan sesuai gizi dan tidak makan tepat waktu. Hal ini umumnya banyak dialami oleh korban banjir usia produktif dan lansia.
  • Flu dan demam yang disebabkan karena korban banjir terpapar air dan udara dingin cukup lama.
  • Infeksi kulit yang terjadi akibat paparan dengan air banjir yang bercampur dengan kotoran manusia, hewan, juga sampah dan lumpur. Selain sampah dan kotoran yang bercampur dalam air banjir, dikhawatirkan juga ada hewan liar serta pecahan benda-benda tajam yang turut dalam arus banjir tersebut.

Baca Juga: Jakarta dikurung banjir, waspadai risiko hipotermia pada anak dan lansia

Mengingat musim hujan dan cuaca ekstrem ini masih akan berlangsung hingga dua bulan mendatang dan dikhawatirkan adanya banjir susulan atau berulang, PDEI mengimbau masyarakat agar mencegah semaksimal mungkin penyebaran penyakit di musim hujan. Caranya adalah:

  • Menghindarkan anak-anak untuk bermain air banjir agar terhindar dari berbagai jenis penyakit yang mungkin timbul sesudahnya
  • Tidak merendam kaki dalam air banjir kecuali untuk upaya penyelamatan
  • Segera mengganti pakaian basah dengan pakaian kering untuk mencegah hipotermia
  • Melindungi anggota tubuh dengan mengenakan sarung tangan dan sepatu boots apabila harus terjun ke dalam air banjir
  • Mengenakan masker sewaktu membersihkan rumah dari kotoran air banjir serta hindari luka yang dapat berpotensi masuknya kuman.
  • Konsumsi makanan dan minuman yang higienis. Banyak minum air putih daripada minuman jenis lainnya untuk menjaga agar asam lambung tetap seimbang, serta juga tidak mengonsumsi makanan pedas
  • Mengonsumsi makanan yang segar dan perhatikan waktu kadaluarsa. Jangan lupa untuk mencuci tangan pakai sabun atau antiseptik sebelum makan
  • Siapkan persediaan obat-obat sederhana seperti penurun panas, obat lambung dan diare serta vitamin terutama untuk anak-anak dan balita. Jika ada keluhan kesehatan lebih lanjut segera berobat ke dokter di puskesmas atau posko kesehatan.

Baca Juga: Basarnas kewalahan evakuasi korban banjir Jakarta

PDEI juga menghimbau kepada pemerintah daerah untuk ketersediaan air bersih, tempat pengungsian denganĀ  higienis dan sanitasi yang baik untuk masyarakat di wilayah terdampak banjir. "Saat ini tim medis PDEI sedang membangun posko kesehatan di beberapa wilayah, antara lain Banten, Serang, Jakarta Pusat," kata dr Adib dalam siaran pers, Kamis (2/1). PDEI akan menginformasikan daftar wilayah posko kesehatan PDEI lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×