kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pastikan Keberlanjutan Pengembangan Desa Wisata, Kemenparekraf Gelar Pendampingan


Senin, 18 September 2023 / 22:34 WIB
Pastikan Keberlanjutan Pengembangan Desa Wisata, Kemenparekraf Gelar Pendampingan
ILUSTRASI. Program Kampanye Sadar Wisata (KSW) 5.0


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program Kampanye Sadar Wisata (KSW) 5.0 yang telah berjalan sejak tahun 2022 dengan dukungan penuh Bank Dunia, di 6 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP), kini telah memasuki tahap pendampingan akhir di desa-desa wisata.

Proses pendampingan terus melahirkan sejumlah langkah kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk industri pariwisata, untuk memastikan keberlanjutan program peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan kualitas pelaku pariwisata dan pengembangan desa wisata yang telah dilakukan selama program Kampanye Sadar Wisata 5.0.

Sebanyak 7 desa wisata di Lombok mengesahkan nota kesepahaman dengan pelaku industri pariwisata pada Kamis (14/9/2023), untuk bekerja sama dalam peningkatan kapasitas SDM pariwisata, pemasaran paket wisata, serta hilirisasi produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) desa wisata.

Langkah awal kerja sama ini diharapkan dapat menjembatani dan mengakselerasi kebutuhan kedua pihak serta saling memberikan manfaat, agar dampak positif program Kampanye Sadar Wisata 5.0 semakin dirasakan pada peningkatan ekonomi dan perluasan lapangan kerja.

Baca Juga: Ekowisata Bale Mangrove, Kemenparekraf: Wujud Kolaborasi Pariwisata Berkelanjutan

Penandatanganan nota kesepahaman antara desa wisata di Lombok dengan kalangan industri adalah sebagai berikut:

1. Desa Wisata Senteluk dengan Holiday Resort Lombok

2. Desa Wisata Jerowaru dengan Ekas Breaks Resort

3. Desa Wisata Pusuk Lestari dengan Sunset House Lombok

4. Desa Wisata Medana dengan Lombok Golf Kosaido

5. Desa Wisata Buwun Mas dengan Lombok Experience Tour & Travel

6. Desa Wisata Gili Gede Indah dengan Ko Ko Mo Resort

7. Desa Wisata Sekotong Barat dengan Ko Ko Mo Resort

Baca Juga: Peningkatan Ekonomi Sektor Pariwisata, Kemenparekraf Dorong Sinergi Antar Desa Wisata

“Kemitraan itu penting, karena desa wisata adalah pariwisata yang berbasis masyarakat, sehingga membutuhkan pendampingan.  Di sisi lain, industri pariwisata juga tidak bisa mendominasi dengan aspek bisnis karena usaha pariwisata ini adanya di destinasi pariwisata, termasuk di desa wisata,” jelas I Ketut Suabawa, narasumber Pendampingan KSW 5.0 yang berasal dari kalangan industri hospitality dan asosiasi.

Penandatanganan nota kesepahaman ini, ujar Suabawa, akan ditindaklanjuti dengan ruang diskusi agar pihak industri dan desa wisata dapat merumuskan Memorandum of Agreement (MoA) yang bersifat lebih rinci untuk kebutuhan jangka pendek maupun menengah.

“Adanya keberlanjutan ini yang membedakan Kampanye Sadar Wisata dengan program-program serupa. Kami juga akan terus memonitor pelaksanaannya, serta menjembatani apabila terdapat kendala meskipun program ini sudah selesai,” lanjutnya.

Isi nota kesepahaman yang ditandatangani meliputi pendampingan lanjutan untuk peningkatan kapasitas SDM, pemasaran paket wisata dari desa wisata bagi tamu hotel, serta upaya agar hasil produksi UMKM desa wisata dapat terserap pihak industri.

“Paket wisata ini kita susun selama proses pendampingan dan sudah diuji coba oleh narasumber sehingga kualitasnya sudah sesuai standar. Maka hotel dapat merekomendasikan paket ini kepada tamu, sehingga masa tinggal tamu pun jadi lebih lama,” terang Suabawa.

Baca Juga: Menyantap Rendang di Rumah Gadang Desa Wisata Nagari Sumpur




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×