kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.175.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Pasek minta Sutan Bhatoegena koreksi diri


Rabu, 22 Januari 2014 / 08:30 WIB
Pasek minta Sutan Bhatoegena koreksi diri
ILUSTRASI. Manfaat Olahraga Panjat Tebing untuk Kesehatan. ANTARA FOTO/INASGOC/Hendra Nurdiyansyah/nym/18.


Sumber: Kompas.com | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Politisi Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika, meminta Ketua Komisi VII DPR, Sutan Bhatoegena melakukan instrospeksi diri karena disebut-sebut terlibat kasus korupsi di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Menurut Pasek, kejadian itu bisa jadi adalah hukum karma.

"(Hukum karma) itu konsep umum yang pastinya semua orang paham kalau sekarang terjadi sesuatu itu bisa terjadi dua hal, apa itu cobaan atau itu hukuman. Masing-masing tinggal mengoreksi sendiri aja," kata Pasek di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (21/1/2014).

Mantan Ketua Komisi III DPR itu mengatakan, apa yang pernah diperbuat seseorang sering kali tidak disadari. Ia mencontohkan saat melakukan jumpa pers, yang bersangkutan memberikan pernyataan yang memojokkan seseorang. "Hingga menyusahkan seseorang sampai keluarganya," ujar dia.

Pada akhirnya, kata Pasek, pernyataan itu justru berbalik seperti apa yang diomongkan. "Pada akhirnya dia mulai merasakan yang justru disebut-sebut (terlibat korupsi), ya itu mungkin karmanya akan dibayar tunai," ujar dia.

Terkait dengan kasus SKK Migas, Pasek mengatakan, keberadaan uang senilai 200.000 dollar AS yang ditemukan di kantor Sekjen Kementerian ESDM Waryono Karno kini sudah menjadi fakta. Meskipun, kata dia, dugaan Sutan terlibat dalam kasus itu masih di tataran spekulasi lantaran posisinya sebagai ketua komisi.

Loyalis Anas Urbaningrum itu masih menunggu proses hukum selanjutnya dari Komisi Pemberantasan Korupsi. "Apakah Bang Sutan terlibat atau tidak kan, belum tahu," ujar dia. (Rahmat Fiansyah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×