kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasca pemecatan SDA, PPP lakukan konsolidasi


Jumat, 12 September 2014 / 14:43 WIB
Pasca pemecatan SDA, PPP lakukan konsolidasi
ILUSTRASI. Ada beberapa olahraga ringan yang tetap bisa dilakukan para perempuan selama masa puasa untuk tetap menjaga kebugaran, seperti salah satunya olahraga yoga.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyerukan agar dilakukan konsolidasi pasca pemecatan Suryadarma Ali dari jabatan sebagai Ketua Umum PPP. Langkah ini dilakukan agar seluruh jajaran PPP tetap kompak dibawah satu komando.

Menurut Muhammad Romahurmuzy, Sekretaris Jenderal DPP PPP, menyikapi perkembangan internal PPP, diserukan kepada seluruh fungsionaris DPP, DPW, DPC sampai dengan Ranting PPP di seluruh Indonesia agar tetap kompak di bawah kepemimpinan Emron Pangkapi yang telah ditetapkan sebagai Plt. Ketua Umum DPP PPP."Kepemimpinan Emron diharapkan menuntaskan masa bakti DPP 2011-2015 sampai digelarnya Muktamar VIII tahun depan," kata Romy pada KONTAN, Jumat, (12/9).

Perubahan kepemimpinan ini, tambah Romy, dilakukan semata-mata dalam rangka menjaga marwah partai dan menormalisasi kepemimpinan partai agar PPP tetap sejalan dengan agenda-agenda nasional. "Perubahan kepemimpinan ini tidak ada kaitan dengan perubahan orientasi politik nasional PPP," ujar Romy.

Romy membantah tindakan PPP merupakan sinyal perubahan sikap PPP dalam peta koalisi politik saat ini. "Karena PPP konsisten pada soliditasnya sebagai penyeimbang dan berniat menjadi mitra pemerintah yang kritis dan konstruktif di parlemen," pungkas Romy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×