CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Para Ekonom Memperkirakan BI Masih Tahan Suku Bunga Acuan pada Mei 2022


Minggu, 22 Mei 2022 / 18:00 WIB
Para Ekonom Memperkirakan BI Masih Tahan Suku Bunga Acuan pada Mei 2022
ILUSTRASI. Bank Indonesia. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih akan tahan suku bunga acuan di level 3,5% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Mei 2022. 

Analis Makroekonomi Bank Danamon Irman Faiz mengatakan, ruang bagi BI untuk mempertahankan suku bunga acuan ini seiring dengan kondisi eksternal Indonesia yang masih baik. 

Hal ini terbukti dari neraca perdagangan barang Indonesia yang membukukan surplus jumbo sehingga mendorong neraca transaksi berjalan untuk surplus US$ 0,2 miliar atau setara 0,1% Produk Domestik Bruto (PDB). Ini kemudian bisa menjadi penyangga bagi nilai tukar rupiah untuk bergerak lebih stabil. 

Baca Juga: Sembari Menunggu Hasil RDG BI, Ini Saran Analis untuk Para Investor

“Keseimbangan eksternal yang sehat akan membantu meredam dampak peningkatan suku bunga kebijakan The Fed yang agresif. BI bisa fokus untuk menjaga inflasi domestik,” ujar Faiz kepada Kontan.co.id, Minggu (2/5). 

Ke depan, Faiz memperkirakan BI baru akan mengerek suku bunga acuan paling cepat pada kuartal III-2022. Peningkatan pertama ini akan sebesar 25 basis poin (bps). 

Senada dengan Faiz, kepala ekonom Danareksa Research Institute (DRI) Rima Prama Artha juga memperkirakan BI akan menahan suku bunga acuan di level 3,5% dalam RDG BI Mei 2022. Rima memperkirakan, BI akan mengerek suku bunga acuan lebih cepat dari perkiraan. Ini seiring dengan peningkatan inflasi harga barang dan jasa karena peningkatan harga Bahan Bakar Mineral (BBM). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×