kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.395   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.907   -61,50   -0,88%
  • KOMPAS100 997   -14,27   -1,41%
  • LQ45 765   -9,88   -1,28%
  • ISSI 225   -2,18   -0,96%
  • IDX30 397   -4,54   -1,13%
  • IDXHIDIV20 466   -5,69   -1,21%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 115   -1,15   -0,99%
  • IDXQ30 128   -1,29   -0,99%

Panitia: Batik di KTT APEC bukan buatan China


Jumat, 11 Oktober 2013 / 15:11 WIB
Panitia: Batik di KTT APEC bukan buatan China
ILUSTRASI. Mudah, Ini Cara Membuat Spotify Pie Chart bagi Pengguna. REUTERS/Lucas Jackson/File Photo


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Ketua APEC Business Advisory Council (ABAC) Wishnu Wardhana membantah bahwa batik yang dipergunakan oleh para kepala negara di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pasifik Economic Cooperation (APEC) merupakan batik dari China.

Dia mengatakan bahwa batik tersebut adalah asli pengrajin Bali. "Tidak benar itu, batik yang dipakai oleh kepala negara di acara APEC itu semua berasal dari Indonesia, ditenun oleh pengrajin Bali," kata Wishnu kepada Kompas.com di Jakarta, Jumat (11/10).

Ia menambahkan, pihaknya tidak mengetahui mengapa gosip bahwa batik yang dipakai oleh kepala negara itu tersiar kabar dibuat atau diproduksi di China. Bahkan, batik tersebut dipakai oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry serta tentunya Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.

"Saya tidak tahu itu, kok bisa tersiar sampai ke luar negeri. Padahal batik itu asli dari Indonesia, dibuat oleh pengrajin Bali. Bahkan istri saya juga memakainya," tambahnya.

Sekadar catatan, media Daily Mail menyebut bahwa batik khas Indonesia yang dikenakan para pemimpin dunia di KTT APEC itu adalah buatan Tiongkok. Perancang batik tersebut adalah Ida Bagus Adnyana.

Daily Mail mengklaim bahwa kendati batik adalah baju asli khas Indonesia, batik yang dikenakan di KTT APEC itu adalah hasil produksi Tiongkok.  (Didik Purwanto/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×